Mahfud turut menyampaikan program untuk UMKM seperti warung-warung kopi yang sudah diusung Ganjar-Mahfud. Antara lain memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM mendapatkan kredit sekaligus mendapatkan fasilitas wifi.
Apalagi, ia memahami, selama ini UMKM yang mengurus izin sering sekali harus melewati proses yang lama. Belum lagi, Mahfud mengungkapkan, jika ada petugas-petugas tidak profesional dan bersikap seenaknya ke UMKM.
"Datang jam 10, katanya petugasnya belum datang, besok datang aja jam 11, besok datang jam 11 petugasnya sudah pulang. Oleh sebab itu, kita harus atur agar pendaftaran, perizinan, untuk UMKM, di samping kredit dan permodalan lebih mudah, kemudian proses pendaftarannya dipermudah," kata Mahfud.
Pada kesempatan itu, Mahfud turut memberikan kesempatan untuk penanya dari perempuan. Sebab, dari beberapa penanya yang sudah mendapatkan kesempatan, baru ada satu perempuan yang menyampaikan pertanyaan.
"Ada yang perempuan ndak, perempuan baru satu," ujar Mahfud.
Akhirnya, salah satu pengemudi ojek perempuan berkesempatan diskusi langsung dengan Mahfud. Sepulang minum kopi di STK Ngagel, Mahfud menutup kunjungannya dengan bersilaturahmi ke Gereja Santa Maria yang dulu pernah terjadi kasus bom meledak tahun 2018, yang lokasinya tidak jauh dari warung kopi STK.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)