Mahfud menambahkan, dalam memilih pemimpin harus melihat track record dan rekam jejak para peserta pemilu, jangan hanya terbuai oleh janji manis yang sampaikan. Track record yang dimaksud Mahfud misalnya, seorang kontestan politik berjanji untuk memberantas korupsi, perlu dilihat jejak hidupnya kebelakang apakah pernah terlibat kasus korupsi.
"Misalnya, (ada janji) saya akan menegakkan hukum, tidak bisa kita percaya dia bisa menegakan hukum, kalau sebelum itu dia melanggar hukum, suka jual belikan hukum, suka membeli hukum," kata Mahfud.
"Kemudian (janji), saya akan melindungi hak asasi manusia, tidak bisa kalau masa Lalunya berlumuran darah dengan pelanggaran hak asasi manusia," tutupnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)