Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Fakta Neraca Perdagangan RI 2023 Surplus, Bukti Ekonomi Kuat

Asla Lupanda , Jurnalis-Sabtu, 20 Januari 2024 |03:33 WIB
5 Fakta Neraca Perdagangan RI 2023 Surplus, Bukti Ekonomi Kuat
Neraca perdagangan 2023 surplus (Foto: Shutterstock)
A
A
A

3. Impor Indonesia 2023

Di tahun 2023, impor Indonesia senilai USD221,89 miliar di mana angka ini turun 6,55% (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya. Impor terbesar yang menyumbang perlambatan adalah mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya. Sedangkan mesin dan peralatan mekanis menyumbang kenaikan impor.

Volume impor mengalami pertumbuhan sebesar 8,04% (yoy) selaras dengan kuatnya permintaan domestik.

Impor barang modal dan konsumsi mencatat pertumbuhan positif sedangkan bahan baku sebaliknya. Hingga 2023, impor terbesar Indonesia didominasi oleh Tiongkok dengan share 33,42% dan Jepang dengan share 8,84%.

4. Sumber Utama Surplus

Neraca perdagangan mengalami surplus yang sumber utama berasal dari nonmigas. pada Desember 2023 tercatat surplus USD5,20 miliar dibanding bulan sebelumnya yakni USD4,62 miliar. Peningkatan ini dipengaruhi oleh kuatnya ekspor non migas yang menyentuh angka USD20,93. Selain itu, hal ini juga didukung kuatnya ekspor komoditas berbasis sumber daya alam yakni batubara dan bijih logam yang ditopang juga oleh produk manufaktur mesin dan mekanis. Negara tujuan ekspor nonmigas adalah China, Amerika Serikat dan India.

Guru Besar Hukum Universitas Terumanagara Prof Ariawan Gunadi juga mengatakan bahwa penopang surplus adalah komoditas yang sifatnya nonmigas seperti bahan bakar mineral, lemak minyak hewan nabati dan besi/baja yang menjadi sektor yang cukup penting hingga dapat mendominasi neraca perdagangan Indonesia.

“Jika kalau saya lihat secara umum surplus ini adalah sebagai indikator yang positif memang nilai barang dan jasa yang diekspor suatu negara melebihi barang yang di impor dan itu menunjukkan bahwa ekonomi di suatu negara punya daya tahan ekonomi khususnya di Indonesia,” ujar Ariawan.

5. Prediksi di Tahun 2024

Dilihat dari proyeksi perlambatan pertumbuhan ekonomi global oleh lembaga internasional yang diikuti moderasi harga komoditas, aktivitas ekonomi diperkirakan akan mengalami ketidakpastian dan berisiko. Dalam hal ini pemerintah harus melakukan antisipasi mengenai perlambatan ekonomi.

“Pemerintah akan terus memantau dampak perlambatan global terhadap ekspor nasional, serta menyiapkan langkah antisipasi melalui dorongan terhadap keberlanjutan hilirisasi SDA, peningkatan daya saing produk ekspor nasional, serta diversifikasi negara mitra dagang utama,” jelas Febrio.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement