Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rencana Pertalite Dihapus Kembali Muncul, Ojol hingga Pedagang Teriak

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Senin, 22 Januari 2024 |21:38 WIB
Rencana Pertalite Dihapus Kembali Muncul, Ojol hingga Pedagang Teriak
BBM Pertalite Bakal Dihapus (Foto: Okezone)
A
A
A

Afrizal sendiri harus merogoh kocek sebesar Rp40.000-Rp50.000 per harinya untuk bisa mendapatkan tiga hingga empat liter Pertalite. Adapun, harga Pertalite di DKI Jakarta saat ini berkisar Rp10.000 per liter.

Dia yakin pengeluarannya semakin tinggi, bila mengkonversi Pertalite menjadi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, tidak dibarengi dengan subsidi pemerintah.

Saat ini, harga Pertamax di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta mencapai Rp12.950 per liter, angka ini turun sejak per 1 Januari 2024 dibandingkan dengan harga akhir tahun lalu yang dipatok Rp13.350 per liter.

“Sekarang aja harga Pertamax Rp12.000-an, kita ikut harga itu saja cost buat bahan bakar sehari aja pakai hampir tiga literan, nanti per hari kita hampir mengeluarkan hampir Rp 40.000 lebih untuk biaya untuk bahan bakar doang,” keluhnya.

“Belum nanti apakah itu motornya kredit atau pendapatannya gak sesuai, nah itu yang akan menjadi beban,” lanjut dia.

Keluhan serupa juga diutarakan Ginting, pedagang ketoprak di Bulungan, Blok M, Jakarta Selatan. Menurutnya, harus ada subsidi pemerintah, bila BBM bersubsidi dihapus negara.

Ginting yakin kebijakan penghapusan Pertalite berdampak signifikan bagi harga sejumlah bahan pokok utama. Maklum saja, pria asal Medan itu merupakan pedagang makanan yang membutuhkan nilai jual bahan pokok yang murah.

“Kalau saya sih sayang ya dihapus ya, karena kan harganya murah, terjangkau buat perantau kayak saya, tapi saya juga gak tau alasan mau dihapus gitu. Kan biasanya juga ngantri dan kadang-kadang kita juga, ya kalau Pertalite habis, kita mau gak mau beli Pertamax, meski harganya lebih mahal,” papanya.

Sebagai pedagang, Ginting memerlukan BBM dengan harga terjangkau. “Prinsipnya sih gak setuju ya (penghapusan), tapi ya kalau mau dihapus ya gimana lagi mas, bingung juga saya,” ucap dia.

Dilema juga dirasakan Rangga, salah satu karyawan swasta. Pria berambut ikal panjang ini memang beraktifitas menggunakan kendaraan roda dua, sehingga penghapusan Pertalite tidak dibarengi dengan insentif pemerintah akan menguras isi saku.

“Tentu berdampak ya, apalagi saya pekerjaannya yang sering keliling menggunakan kendaraan, mungkin akan, jika harga lebih tinggi akan berdampak pada pengeluaran saya pribadi,” beber Rangga.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement