Dia menambahkan bahwa pengadilan pada sidang sebelumnya pada Desember “telah memperjelas bahwa mereka mengharapkan proposal yang disusun secara lengkap dan layak”.
Saham Evergrande anjlok 20,87 persen menjadi 0,16 dolar Hong Kong menyusul berita tersebut, sebelum bursa saham menghentikan perdagangan pada pukul 10.19 pagi. Perdagangan saham anak perusahaan produsen kendaraan listrik Evergrande juga dihentikan.
Berbicara setelah sesi sidang pagi yang ditunda, seorang pengacara yang mewakili kelompok kreditor ad-hoc mengatakan kepada wartawan bahwa Evergrande “gagal berhubungan dengan mereka”.
“Ada sejarah pengaturan pada menit-menit terakhir yang tidak menghasilkan apa-apa,” kata pengacara Fergus Saurin.
“Perusahaan sendirilah yang harus disalahkan atas penutupan ini,” tambah dia.
Chan diperkirakan akan menyampaikan alasan terperinci atas perintah penutupan tersebut pada sore harinya, dan akan menangani upaya penunjukan seorang likuidator.
Runtuhnya Evergrande, yang pertama kali gagal membayar utang pada 2021 dan menyatakan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS) pada tahun ini, telah diawasi dengan ketat karena pernah menjadi pilar perekonomian China.
Sektor konstruksi dan properti China pernah menyumbang sekitar seperempat produk domestik bruto (PDB) negara tersebut.
Namun Presiden China Xi Jinping menganggap utang yang diperoleh Evergrande dan perusahaan properti lainnya, merupakan risiko yang tidak dapat diterima bagi sistem keuangan China, dan kesehatan ekonomi China secara keseluruhan.
Pihak berwenang secara bertahap memperketat akses pengembang terhadap kredit sejak 2020, dan gelombang gagal bayar pun menyusul.
Pada akhir Juni, Evergrande memperkirakan memiliki utang sebesar 328 miliar dolar AS.
(Taufik Fajar)