JAKARTA - Perusahaan properti terbesar di China, Evergrande mengalami kebangkrutan yang cukup parah.
Hal tersebut membuat China mengajukan perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS).
BACA JUGA:
Diketahui bahwa kebangkrutan terjadi akibat dari krisis pasar properti di China.
Pada tahun 2021, Evergrande mengakui ketidakmampuannya membayar utang yang bernilai ratusan miliar dolar tersebut.
Sehingga ini sempat membuat panik seluruh pasar global.
BACA JUGA:
Senior Research Advisor Knight Frank Syarifah Syaukat pun membahas soal apakah kebangkrutan itu berpengaruh ke Indonesia.
“Kami meng-highlight dan kami juga mendeteksi bahwa memang pasar properti di Indonesia, secara umum adalah pasar domestik," katanya dalam acara virtual Press Conference Jakarta Property Highlight H1 2023, Kamis (24/8/2023).
Melalui penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan kalau kebangkrutan Evergrande di China, tidak berpengaruh secara langsung di sektor properti di Indonesia.