Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cerita Pengusaha Batik Tak Mau Nyerah saat Pandemi Covid-19

Feby Novalius , Jurnalis-Selasa, 06 Februari 2024 |14:32 WIB
Cerita Pengusaha Batik Tak Mau Nyerah saat Pandemi Covid-19
Cerita pengusaha batik tak menyerah saat pandemi covid-19 (Foto: Okezone)
A
A
A

Adit tak menjelaskan secara detail pemasukan usahanya selama pandemi. Namun dia menyampaikan bahwa dengan bisnis online ketika itu dan sampai sekarang pasar penjualan semakin besar.

"Market tadinya lokal, market hanya di Jogja. Di Tokopedia buk jadi Indonesia market. Bahkan banyak costumer dari Jabodetabek, luar Jawa dan tahu soal Rianty," ujarnya.

Selain jualan online, Rianty Batik mengalihkan sementara produksi batik dari pakaian menjadi masker. Meski untungnya tidak terlalu besar, namun produksi masker batik kala itu sangat besar.

"Buat masker batik itu dan bantu kita bertahan. Sebenernya masker batik pun gak buat cari untung kita buat bantu masyarakat. Bahkan jual itu Rp5.000 per pcs. Karena kalau dilihat untung hampir gak ada agar saat itu ada krisis masker, jadi kita buat," ujarnya.

Menurut Adit, ide membuat masker ini sangat direspons luar biasa. Yang awalnya hanya menggunakan sisa kain produksi pakaian, menjadi satu kain dibuat masker semuanya

"Akhirnya baru kerasa pulih di akhir 2022 sampai 2023. Terimakasih Tuhan mulai pulih kalau market ritel belum kembali tapi sudah meningkat dan sudah bersyukur," ujarnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement