JAKARTA - 24 perusahaan dikabarkan masuk dalam antrean pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari jumlah tersebut, ada 4 raksasa dengan aset jumbo.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan keempat perusahaan itu memiliki aset di atas Rp250 miliar.
“Hingga 7 Februari 2024, terdapat 24 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. 4 perusahaan aset skala besar,” kata Nyoman kepada wartawan, Kamis (8/2/2024).
Bursa juga menghimpun 17 korporasi dengan aset skala menengah dalam rentang Rp50 miliar sampai Rp250 miliar. Ini disusul 3 calon emiten beraset kecil di bawah Rp50 miliar.
Sektor konsumer masih mendominasi pencatatan saham, terdiri dari 5 perusahaan konsumer siklikal, dan 4 nonsiklikal.
Adapun 8 korporasi dari sektor industri juga siap meramaikan geliat penerbitan saham. Tak berhenti, ada 3 calon emiten dari sektor teknologi, dan 2 dari basic materials atau bahan baku.
Setidaknya terdapat 1 perusahaan yang masing-masing mewakili sektor infrastruktur, dan properti-real estate.