Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Beras Langka, Pedagang Pasar Curiga Jadi Bansos Jelang Pemilu

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Senin, 12 Februari 2024 |19:45 WIB
Beras Langka, Pedagang Pasar Curiga Jadi Bansos Jelang Pemilu
Bansos beras cair. (Foto: Freepik)
A
A
A

"Penerima bansos itu bagi mereka yang kurang mampu, jika data itu bisa diperlihatkan kepada publik, jadi kita bisa tahu, apakah bantuan beras itu benar kepada mereka yang tidak mampu, jangan sampai kalangan menengah yang mampu mendapatkan bansos, sedangkan yang tidak mampu ini menjadi masalah," lanjutnya.

Disamping itu, Reynald menduga adanya 'mafia' beras yang mengambil beras tidak di pasar, namun langsung ke produsen, sehingga membuat pasokan beras ke pasar menjadi terhambat.

"Kemudian untuk mafia dalam tanda kutip, ini hampir setiap komoditas, ada beberapa orang yang mengambil partai besar tidak di pasar tetapi langsung di produsen besar," lanjutnya.

Reynaldi menambahkan, pihaknya juga mendapati laporan untuk harga beras medium terkerek di Rp13.500 per kilo sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp18.500 per kilo. Kedua harga tersebut sudah melebihi Harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Pada kesempatan yang berbeda, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey mengaku saat ini peritel mulai kesulitan mendapatkan suply beras terutama untuk type premium lokal dengan kemasan 5kg.

Menurut Roy Mandey, keterbatasan supply beras tersebut disebabkan karena saat ini belum masa panen yang diperkirakan akan terjadi pada pertengahan bulan Maret 2024, serta bersamaan pula dengan belum masuk nya beras type medium (SPHP) yang diimpor Pemerintah.

Situasi dan kondisi yang tidak seimbang antara supply dan demand inilah yang mengakibatkan kenaikan HET beras pada pasar ritel modern (toko swalayan) dan pasar rakyat (pasar tradisional).

Menurutnya, keadaan kenaikan harga ini, terjadi pada berbagai wilayah di Indonesia, 'menular' atau merambat juga pada berbagai komoditi bahan pokok & penting lainnya, apalagi bulan Februari ini adalah momentum para peritel melakukan pembelian dari produsen guna persiapan pasokan pada gerai ritel modern.

"Menyediakan bahan pokok dan penting bagi masyarakat yang akan menunaikan bulan suci Ramadhan pada pertengahan bulan Maret 2024 dan merayakan hari Idul Fitri, di bulan April 2024," tutupnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement