3. Khawatir jika Politisi Menggantikan Menteri Ekonomi
Bhime mengaku khawatir bila menteri ekonomi malah diduduki para politisi dan bukan mereka yang ahli di bidangnya. Jika ini terjadi, Bhima meyakini bisa menurunkan kredibilitas dan kepercayaan yang sudah dibangun para pembantu Jokowi saat ini.
“Karena kalau terlalu banyak politisi masuk di bidang ekonomi, saya pikir ini juga akan menurunkan kredibilitas, jadi yang paling penting adalah siapa yang akan menjadi pengganti dari menteri-menteri profesional itu,” ucapnya.
Menurutnya, orang yang ditempatkan sebagai menteri ekonomi sangat substansial. Lantaran erat kaitannya dengan kebijakan yang bersifat extraordinary bagi pertumbuhan makro ekonomi nasional.
4. Belum Ada Gagasan Besar dari Prabowo-Gibran
Dengan Indonesia berupaya agar pertumbuhan ekonominya bisa naik menjadi 7% di masa mendatang. Bhima memandang belum ada gagasan besar dari Prabowo-Gibran untuk bisa mencapai pertumbuhan di level 7%, selain program hilirisasi sumber daya alam.
“Ke depan dengan target yang cukup ambisius untuk pertumbuhan ekonomi 7% misalnya, ya harus ada kebijakan yang extraordinary gitu, sejauh ini sih belum terdengar kebijakan untuk melakukan gebrakan ekonomi yang berkorelasi meningkatkan pertumbuhan 7%, selain yang diucapkan soal hilirisasi,” tutur Bhima.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)