Sebab Tutuka mengaku, pihaknya masih berhati-hati terhadap kelanjutan kebijakan tersebut baik atas penerima insentif maupun tarif HGBT yang ditetapkan. Saat ini, HGBT USD 6 per MMBTU dinilai menekan industri midstream migas.
"Jangan dipastikan, harus hati-hati. Kami tetap berupaya untuk bisa mendukung industri tetap berkembang dengan harga segitu kami tidak gegabah," tutup Tutuka.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menginginkan perluasan Program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) diberikan ke semua sektor industri untuk meningkatkan daya saing produk industri nasional.
“Saya sih minta perluasan, karena itu yang kita (Kementerian Perindustrian) inginkan, karena dari harga gas itu jadi kunci bagi daya saing produk industri kita,” ujar Agus Gumiwang kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (19/2/2024) lalu.
Agus mengungkapkan, pihaknya mengusulkan perluasan Program HGBT ke seluruh sektor. Menurutnya, tujuh sektor penerima Program HGBT saat ini (pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca, sarung tangan karet) merupakan strategi awal.
"Karena pada dasarnya kan kenapa tujuh, itu strategi di awalnya. Tapi Kemenperin kan membina semua industri bukan cuma tujuh sektor saja. Maka kami usulkan seluruh industri yang butuh gas itu bisa menikmati kebijakan HGBT, dan sudah kita hitung kebutuhan nasional cuma 30% dari total output dari gas nasional," jelasnya.
Agus mengatakan, pihaknya tidak setuju apabila perluasan hanya diberikan kepada industri makanan dan minuman saja. Ia mengatakan semua sektor industri membutuhkan gas sebagai bahan baku. Sehingga menurutnya, semua harus mendapatkan hak yang sama terhadap harga gas untuk produksi.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)