Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengakuan Kemenkeu soal Anggaran Bansos-BLT Rp28,8 Triliun, Cek Datanya

Anggie Ariesta , Jurnalis-Jum'at, 23 Februari 2024 |10:03 WIB
Pengakuan Kemenkeu soal Anggaran Bansos-BLT Rp28,8 Triliun, Cek Datanya
Anggaran Bansos dan BLT (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pengakuan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) soal anggaran bansos dan BLT pada 2024. Untuk penyaluran bansos seperti bansos beras 10 kg hingga BLT masih terus disalurkan hingga saat ini.

Untuk anggaran bansos mencapai Rp17,5 triliun hingga bulan Juni 2024.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan, untuk bantuan pangan beras 10 kilogram yang diberikan kepada 22 juta penerima juga tambahan daging ayam dan telur untuk keluarga yang memiliki balita stunting.

"Jadi angka Rp17,5 triliun itu bansos beras 10 kg ke penerima PKH tambahan sampai Juni nanti dan untuk keluarga-keluarga yang memiliki balita stunting ditambahkan daging ayam dan telur seperti dilakukan akhir tahun lalu. Itu angka Rp17,5 triliun mencakup kedua itu," kata Isa dalam konferensi pers APBNKITA Edisi Februari 2024, Kamis (22/2/2024).

Kemudian untuk BLT mitigasi risiko pangan jumlah anggarannya sebesar Rp11,3 triliun. BLT diberikan sebesar Rp600 ribu selama 3 bulan dengan penerima 18,8 juta orang.

"Untuk BLT sejauh ini sudah diputuskan untuk 3 bulan pertama, kemudian akan dilakukan review lagi, anggarannya akan mencapai Rp11,3 triliun. Ini seluruhnya tentunya disiapkan dari cadangan belanja bansos yang memang disediakan dari tiap tahun anggaran," katanya.

Jika dijumlah, maka anggaran bansos dan BLT mencapai sekira Rp28,8 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menambahkan sederet bansos yang diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan bakal memiliki dampak yang besar kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Setidaknya pada kuartal I 2024 ini di mana kenaikan harga di tengah masyarakat menjadi masalah utama.

"Tentu belanja bantuan sosial memberikan dampak kepada konsumsi masyarakat," beber Suahasil.

Dengan sederet bansos yang diberikan, Suahasil meyakini konsumsi masyarakat akan meningkat dan daya beli juga tidak akan turun menghadapi sederet kenaikan harga yang terjadi.

"Konsumsi masyarakat meningkat dan daya beli tidak turun dan ini bagus memberikan dorongan kepada komponen konsumsi rumah tangga di dalam pertumbuhan ekonomi kita," kata Suahasil.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement