"Tadi makan pakai telor semur, tempe goreng, itu (dari segi rasa) enak, lauknya kurang dibuncis, buncisnya terlalu keras," ucap Rizki memberikan komentarnya kepada MNC Portal, dikutip Sabtu (2/2/2024).
Pendapat serupa juga dilontarkan oleh Zakia, siswa kelas 9 di SMPN 2 Curug. Dirinya juga menilai bahwa buncisnya masih terlalu keras untuk dikunyah.
"Lauknya enak, tapi buncisnya masih keras," komentar Zakia.
Meski demikian, Zakia memberikan respon positif pada program makan siang gratis ini. Menurutnya, program ini membuatnya bisa menghemat pengeluaran untuk membeli makan siang. Sehingga harapannya, uang jajan bisa ditabung atau bisa dislokasikan untuk membeli keperluan lainnya.
"Cukup baik sih program ini, jadi mengurangi pengeluaran jajan, karena kan mau ujian praktek juga, kalau biasanya jajan 15 ribu, jadi bisa ditabung," ucap Zakia.
Baca selengkapnya: Simulasi Makan Siang Gratis Rp15.000, Siswa Ngeluh Lauk Masih Keras
(Taufik Fajar)