Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bos PT Timah Ungkap Biang Kerok Kerugian Rp450 Miliar di 2023

Atikah Umiyani , Jurnalis-Rabu, 03 April 2024 |11:37 WIB
Bos PT Timah Ungkap Biang Kerok Kerugian Rp450 Miliar di 2023
Dirut PT Timah Ungkap Biang Kerok Kerugian Rp450 Miliar (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Anjloknya kinerja operasi TINS itu akhirnya berimbas kepada kinerja keuangan. Bukan hanya laba, pendapatan perusahaan tahun 2023 juga anjlok 33% menjadi Rp8,3 triliun dari tahun sebelumnya yang menyentuh Rp12,5 triliun.

"Dari sisi kinerja keuangan karena ada penurunan volume penjualan logam dan karena ada penurunan harga jual logam, maka pendapatan perusahaan juga menurun. Jadi beban peak-nya tetap, costnya tetap, tapi pendapatan kita jauh menurun karena produksinya juga menurun," tuturnya.

Bahkan dari sisi aset TINS pun susut 1,6% dari 2022 yang sebesae Rp13,06 triliun menjadi 12,85 triliun di akhir 2023. Penurunan aset ini karena stok dan nilai logam perusahaan berkurang.

Begitu pula dengan ekuitas perusahaan yang turun 11% menjadi sebesar Rp 6,2 triliun dari sebelumnya Rp7,04 triliun. Sementara interest bearing debt sebesar Rp3,48 triliun, naik 26% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,77 triliun.

"Interest bearing debt naik karena mengalami kesulitan cashflow sehingga memperbesar pinjaman, dan akibatnya juga kita mengalami peningakatan suku bunga dari perbankan, karena ekuitas kita menurun, aset kita juga menurun. Jadi dari sisi kepercayaan perbankan juga menurun," katanya.

Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Timah Fina Eliani juga telah mengakui bahwa penambangan timah tanpa izin yang terjadi di Bangka Belitung akibat tata kelola pertimahan yang belum membaik, berdampak negatif pada bisnis pertimahan di Indonesia khususnya perseroan.

Fina Eliani mengatakan, lambatnya pemulihan perekonomian global dan domestik, serta tekanan harga logam timah dunia di tahun 2023 akibat penguatan mata uang AS dan lemahnya permintaan timah karena tingginya persediaan LME berdampak pada menurunnya ekspor timah Indonesia sejak tahun 2022 sampai dengan saat ini.

"Kondisi ekonomi global dan domestik yang belum membaik serta lemahnya permintaan logam timah global ditengah aktifitas penambangan tanpa izin berdampak pada kinerja Perseroan di tahun 2023," jelas Fina dalam keterangan resminya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement