JAKARTA - Fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur, mulai memproses 850 ribu ton konsentrat tembaga di Agustus 2024.
Smelter tersebut dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
"Kalau 50% dari 1,7 juta ton berarti 850 ribu ton. Itu akhir Agustus," kata Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas, dikutip dari Antara, Jakarta, Rabu (10/4/2024).
Tony menjelaskan, sejauh ini progres pembangunan smelter di Gresik sudah mencapai sekitar 94%.
Smelter tersebut akan selesai dibangun pada Mei 2024 dan mulai beroperasi pada Juni 2024, namun belum tahap produksi.
"Bulan Juni mulai operasi tapi belum produksi. Karena kan konsentratnya difeeding ke dalam situ di sekitar awal Agustus sehingga akhir Agustus baru keluar katoda tembaganya," ujarnya.
Tahap awal produksi di smelter akan dimulai pada Agustus 2024 dengan kapasitas sebanyak 50 persen. Kemudian, kapasitas produksi akan mencapai 100 persen pada akhir 2024.
"Awal Agustus mulai diisi. Akhir Agustus dia keluar katoda tembaganya. Itu kan prosesnya kira-kira tiga minggu. Yang konsentrat yang diproses," katanya.
Ia mengatakan untuk proses produksi selama satu tahun, akan dapat dihasilkan 600 ribu ton katoda tembaga.
Pembangunan smelter tersebut merupakan mandat Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI.