"Beberapa titik krusial yang menjadi perhatian hasil koordinasi dengan Dirlantas masing-masing Polda sudah kita antisipasi. Stok BBM dan LPG sudah kita pertebal hingga 30% lebih,” ujar Ahad kembali.
Tapi dari pantauan pada beberapa Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di wilayah Jatimbalinus, masih kondusif dan lengang. Tetapi pihaknya sudah menyiapkan skema bilamana terjadi peningkatan drastis kebutuhan BBM, termasuk beberapa modular kioks atau SPBU portabel sebanyak 15 unit.
"Ini membantu untuk memecah antrian, baik yang ditempatkan di SPBU maupun di rest area, tanpa SPBU. Sosialisasi pembayaran cashless yang selama ini digalakkan juga sangat efektif mengurangi antrian,” tuturnya.
Terpisah Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menerangkan, secara nasional konsumsi Gasoline untuk konsumsi bensin Ron 88 dan Pertalite Ron 90 naik 46%, untuk Gasoil atau solar turun 37%, dibandingkan konsumsi normal harian dikarenakan terdapat pembatasan periode perjalanan truk logistik umum.
“Kenaikan tertinggi gasoline terjadi pada produk Pertamax turbo yang mencapai 104%. Kami terus memonitor konsumsi BBM dan LPG, karena pasca hari H biasanya lokasi wisata diserbu masyarakat, sehingga BBM dan LPG harus kami pastikan aman,” ucap Irto Ginting.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)