JAKARTA – Miliarder Richard Branson pemilik Virgin Group membagikan rahasia suksesnya membangun bisnis. Richard menyatakan bahwa dirinya tidak ingin kesuksesannya membuatnya disebut-sebut sebagai miliarder.
“Tidak seorang pun boleh memandang kekayaan bersih mereka sebagai tolak ukur utama kesuksesan, dan sangat menyedihkan ketika menghasilkan uang adalah satu-satunya fokus kehidupan seseorang,” kata Branson pada saat diwawancarai oleh CNBC Make It, Selasa (7/5/2024).
Virgin Group merupakan perusahaan modal ventura sekaligus induk bisnis di berbagai industri, mulai dari maskapai penerbangan, penerbangan luar angkasa dan telekomunikasi. Perusahaan tersebut memiliki kekayaan bersih sebesar USD2,5 miliar.
Branson merasa kesal mendapat gagasan bahwa dirinya menciptakan sebuah inovasi baru untuk menghasilkan kekayaan. Kesuksesan finansial sering kali menjadi buah hasil dari kerja keras, namun menurutnya bahwa uang tidak pernah menjadi kekuatan dari motivasi utamanya dalam menciptakan sesuatu.
“Reputasi Anda adalah tim Anda yang terdiri dari orang-orang yang bekerja dengan Anda dan bangga dengan apa yang telah mereka ciptakan,” ujarnya.
“Satu-satunya alasan wirausahawan di seluruh dunia ini sukses adalah karena mereka menciptakan suatu perbedaan dalam kehidupan orang lain. Hal tersebut merupakan hal terpenting,” ucapnya.
Setiap Branson meluncurkan inovasi terbarunya terdapat dua hal yang ia yakinkan kepada dirinya:
Bisakah hal ini membuat suatu perbedaan yang nyata?
Apabila saya membuat ide baru, apakah bisa lebih baik dari yang diperoleh orang lain?
Untuk mencapai titik kesuksesan dalam usaha kita perlu mencari peluang untuk memperoleh kesempatan besar yang menarik.
“Carilah peluang yang menurut Anda menarik dan mengasyikkan. Cara tersebut merupakan resep untuk memperoleh kebahagiaan yang lebih besar dan kemungkinan besar Anda akan sukses dibandingkan jika Anda hanya fokus pada keuntungannya saja,” jelasnya.
Kesuksesan tidak pernah bisa dijamin, maka dari itu kita perlu mengikuti naluri dan mempertimbangkan beberapa faktor yang sekiranya akan berpengaruh dalam jangka waktu yang panjang.
“Kita hanya punya satu kehidupan. Kita menghabiskan banyak waktu di tempat kerja dan akan menyedihkan jika kita hanya melakukannya demi gaji.” ujarnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)