Meskipun sebagian besar dari responden dari survei CNBC/Generation Lab menyatakan setuju dengan durasi kerja dalam seminggu yang diperpendek, namun para responden kurang sependapat mengenai lingkungan kerja. Mayoritas 60% responden menyatakan bahwa pekerjaan terbaiknya dilakukan di kantor. Sementara itu, 40% dari responden menyatakan bahwa pekerjaan terbaiknya dilakukan di rumah.
Selain di tempat kerja, pengurangan jam kerja juga mendapatkan dukungan dari Kongres. Senator Bernie Sanders, I-Vt, memperkenalkan RUU di bulan Maret yang akan menurunkan standar jam kerja dalam seminggu menjadi 32 jam tanpa adanya pengurangan gaji. RUU Senat tersebut merupakan pendamping dari RUU yang kembali diperkenalkan pada DPR di bulan Maret 2023 oleh Rep. Mark Takano, D-Calif., setelah gagal maju pada saat pertama kali diperkenalkan di tahun 2021.
Beberapa pemimpin bisnis terkemuka juga ikut berdiskusi mengenai prediksi para pemimpin tersebut untuk masa depan dari standar jam kerja dalam seminggu.
Ketua IAC dan Expedia, Barry Diller menyatakan pendapatnya bahwa perusahaan akan mengadopsi kebijakan empat hari kerja di kantor dan diikuti dengan hari jumat yang fleksibel.