Tiko menegaskan, perumahan yang dibangun perusahaan tidak boleh kalah saing dengan pemain swasta. Karena itu, wajah produknya harus terlihat mewah layaknya perumahan kelas menengah atas.
“Ini tentunya bagian dari transformasi, saya minta benar-benar waktu itu dengan tim Direksi yang baru, mengembangkan marketing dan desain yang baik, di mana memang walaupun ini rumah FLPP, tapi wajahnya tidak boleh kalah dengan wajah yang kelas menengah atas,” ucap dia.
Tujuan lain transformasi bisnis, lanjut Tiko, membawah produk Perumnas agar sesuai dengan kebutuhan komersial atau pasar.
“Berikutnya, saya minta business model dengan konteks project-project yang lebih commercially driven,” beber dia.
(Feby Novalius)