Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Sopir Angkot Kini Jadi Orang Terkaya di Indonesia Berharta Rp1.129 Triliun!

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Jum'at, 17 Mei 2024 |18:31 WIB
Kisah Sopir Angkot Kini Jadi Orang Terkaya di Indonesia Berharta Rp1.129 Triliun!
Kisah Sopir Angkot Kini Jadi Orang Terkaya di Indonesia Berharta Rp1.129 Triliun (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kisah Prajogo Pangestu yang dulu pernah jadi sopir angkot kini menjelma sebagai orang terkaya di Indonesia berharta USD70,6 miliar atau setara Rp1.129.6 triliun (kurs Rp16.000 per USD).

Bahkan Prajogo Pangestu menjadi orang pertama di Indonesia yang mencatat lonjakan kenaikan hingga mencapai lebih dari Rp1.000 triliun.

Dengan kekayaan Rp1.129.6 triliun, Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya di Indonesia dan menduduki peringkat 23 dalam daftar orang terkaya di dunia versi Forbes 2024.

 BACA JUGA:

Sebelum menjadi orang terkaya di Indonesia, nyatanya Prajogo Pangestu pernah menjadi sopir angkot.

Prajogo Pangestu mengawali karirnya dengan tidak mudah. Bahkan anak pedagang karet asal Kalimantan ini hanya mampu mengenyam bangku sekolah menengah pertama (SMP) saja. Dia kemudian bekerja sebagai sopir angkot untuk menyambung hidup.

Prajogo Pangestu lahir di Kalimantan Barat pada 13 Mei 1944. Pria dengan nama asli Phang Djoen Phen bertekad ingin mengubah nasib keluarganya. Himpitan ekonomi membuatnya terpaksa merantau ke Jakarta pada tahun 1960.

Mengadu nasib di Ibu Kota ternyata tidak semudah yang dibayangkan oleh Prajogo Pangestu. Karena tidak mendapat pekerjaan di Jakarta ia pun kembali ke kampung halamannya di Kalimantan Barat dan menjadi sopir angkot.

Pada tahun 1969 Prajogo Pangestu bertemu dengan pengusaha kayu asal Malaysia bernama Bong Sun (Burhan Uray). Bong Sun menawarkan Prajogo Pangestu untuk bergabung dengan perusahaannya yakni PT Djajanti Group.

Prajogo Pangestu juga sempat menjadi General Manager (GM) Pabrik Plywood Nusantara, Gresik, Jawa Timur, usai mengabdi selama tujuh tahun di perusahaan tersebut. Namun akhirnya ia memilih pensiun dan menekuni bisnis kayu.

Prajogo Pangestu kemudian terlibat dalam bisnis kayu pada akhir tahun 1970. Dia juga membeli perusahaan kayu CV Pacific Lumber Coy yang sedang mengalami krisis keuangan. Perusahaan tersebut kini bernama PT Barito Pacific Lumber.

Memasuki tahun 1993 perusahaan kayu milik Prajogo Pangestu berkembang pesat. PT Barito Pacific Lumber juga sempat menjalin kerjasama dengan anak-anak Presiden Soeharto. Perusahaan itu kemudian berubah nama menjadi Barito Pacific pada 2007.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement