JAKARTA - Hampir 10 juta penduduk usia muda atau generasi Z dalam rentang usia 15-24 tahun tidak bekerja. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, diantara angka tersebut sebanyak 5,73 juta adalah perempuan dan 4,17 juta lainnya laki-laki.
Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas, Maliki mengatakan Pemerintah seharusnya mengambil beberapa langkah untuk mengatasi situasi ini. Salah satu prioritasnya, menurut Maliki adalah memperbaiki struktur pendidikan.
"Kami menekankan satu, bahwa sistem pendidikan itu tentunya harus meningkatkan motivasi mereka. Bisa melihat cita-cita mereka apa, mau bekerja seperti apa, dan sebagainya," ungkap Maliki.
“Itu harus lifecycle mulai dari SD bahkan pre school, dengan wajib belajar 13 tahun harusnya mulai dari pre school, SD, SMP, bahkan ke SMA nanti. Dengan demikian mereka sudah tahu arahnya kemana," imbuhnya.
Memberikan sejumlah perhatian menjadi upaya yang juga tidak kalah penting dalam mengatasi pengangguran dengan rentang usia muda di masyarakat. Maliki menjelaskan pelatihan ini tidak sekedar pelatihan dasar, tetapi pemerintah harus memberikan pelatihan berbasis kompetensi.