JAKARTA - Indonesia mengusulkan adanya skema dana abadi untuk pembiayaan proyek sumber daya air. Hal ini disampaikan dalam World Water Forum ke-10.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PUPR Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan, usulan tersebut termasuk inisiasi Pemerintah dalam mengusulkan adanya Centre of Excellence (CoE) di ajang World Water Forum ke-10 2024.
“Di dalam Center of Eexcellence (CoE), pemerintah Indonesia mengusulkan yang namanya endowment fund untuk water resource project. Jadi dana abadi semacam seperti itu. Gunanya untuk apa? Untuk agar kebutuhan biaya pemeliharaan, pemeliharaan infrastruktur sumber daya air dan juga untuk menjaga konservasi di hulu bisa terjaga dengan baik karena semuanya tentu membutuhkan biaya,” kata Herry, dikutip dari Antara, Kamis (23/5/2024).
Herry menjelaskan bahwa dana abadi untuk proyek sumber dana air akan diinvestasikan, dan hasil investasinya akan digunakan untuk pemeliharaan aset infrastruktur air.
Menurut dia, skema tersebut sudah diterapkan pada dana abadi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan tabungan perumahan rakyat (Tapera).
Adanya dana abadi diperlukan agar pembangunan proyek lebih berjalan konsisten serta berkelanjutan.
“Dana yang diperoleh harus diinvestasikan dulu. Nanti, dari hasil investasinya ada yang digunakan (membangun) aset infrastruktur. Harus ada yang diinvestasikan. Mekanismenya sama seperti yang dilakukan di LPDP, di Tapera. Dana operasionalnya juga dilakukan dengan cara serupa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Herry menjelaskan bahwa dana abadi air akan berasal dari beberapa sumber.
Yang pertama yakni berasal dari dana pemerintah. Namun, apabila dana tersebut tidak cukup, maka yang sumber dana kedua dapat berasal dari sumber eksternal seperti biaya jasa pengelolaan sumber daya air (BJPSDA).
“Di luar itu, dalam bayangan kami, bisa kita lakukan dengan mengkombinasikan program,” kata Herry.