JAKARTA - SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) PetroChina International Jabung Ltd (PCJL) menjalankan strategi peningkatan aktivitas eksplorasi dalam skala besar-besaran sepanjang tahun 2024.
SKK Migas menyampaikan bahwa target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada tahun 2030. Untuk tahun 2024, rencana investasi ditetapkan sebesar USD16,1 miliar, menandakan peningkatan 18% dari realisasi tahun 2023
"Selain aspek pendanaan dan penggunaan teknologi tinggi yang dimiliki KKKS PetroChina Jabung dan KKKS lainnya, jajaran pemerintahan pusat dan daerah maupun lembaga kemasyarakatan selalu memberikan dukungan kuat kepada SKK Migas bersama KKKS PetroChina Jabung di Jambi supaya WP&B 2024 (work program and budget -red) tetap terlaksana sesuai jadwal, agresif dan efisien," kata Direktur LKA ESDA Rio HC dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Menurut dia, sinergi dan dukungan kuat terhadap kegiatan eksplorasi dan pengembangan migas dari berbagai pihak menjadikan SKK Migas bersama KKKS lebih leluasa melakukan inovasi dan menjalankan langkah strategis seperti meningkatkan kegiatan workover, well service, juga pemboran sumur pengembangan yang terus meningkat dalam jumlah yang signifikan.
"Tidak ada kendala lagi yang dihadapi oleh KKKS. Apalagi mulai dari proses pengadaan barang dan jasa benar-benar telah dilakukan secara transparan hingga kegiatan operasional di lapangan yang sesuai jadwal. Jadi kalau masih ada pihak tertentu yang berusaha mempermasalahkan manajemen rantai pasok atau SCM yang dilakukan KKKS, maka jelas pihak tertentu tersebut akan berhadapan dengan seluruh komponen bangsa yang menginginkan produksi migas meningkat," ujarnya.
Dia mengingatkan, kegiatan usaha hulu migas yang dijalankan KKKS masuk dalam kategori program strategis nasional dalam menjaga ketahanan energi nasional. "Kalau ada yang menganggu kerja KKKS dengan dalih dan alasan apapun, jelas akan berhadapan dengan rakyat," ujarnya.
Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto menyebutkan bahwa untuk pencapaian target lifting dan prospek sektor hulu migas ke depan, maka perlu dilakukan berbagai pendekatan, terutama keharusan melakukan eksplorasi besar-besaran.
"Setelah dilakukan uji seismik 2D dan 3D, pemetaan jauh lebih akurat tentang potensi-potensi di wilayah kerja atau blok-blok tersebut, Segera lakukan eksplorasi," ujar Sugeng.