JAKARTA - Indonesia darurat judi online. Pemerintah pun serius memberantas judi online dengan pembentuan satgas pemberantasan judi online yang dikomandoi Menkopolhukam Hadi Tjahjanto.
Selain merusak moral bangsa, judi online memiliki dampak signifikan pada kondisi perekonomian nasional yang saat ini tengah mengalami terpaan cobaan.
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) sekaligus pengamat ekonomi digital Nailul Huda mengungkapkan, dampak negatif judi online ini justru terasa apabila uang perputaran dana judi sebesar Rp327 triliun selama 2023 itu disalurkan ke sektor riil industri manufaktur.
Huda mengatakan, dengan dana ratusan triliun itu potensi ekonomi dapat berkembang lebih terutama pada aspek penyerapan tenaga kerja bahkan penerimaan negara.
"Jika uang tersebut mengalir ke sektor produktif seperti sektor riil industri manufaktur, tentu dampak multiplier-nya sangat signifikan dan besar sekali. Bayangkan jika Rp327 triliun disalurkan ke berbagai sektor usaha, tentu dampaknya bisa beberapa kali lipat," jelas Huda kepada saat dihubungi MPI, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Huda mengungkapkan, dampak uang ratusan triliun yang sia-sia menghilang karena judi itu dapat dikelola guna menstimulasi roda perekonomian Indonesia. Terlebih, uang perputaran dana judi hanya bisa dinikmati segelintir pihak, terutama bandar judi semata.
"Dampak dari uang panas judol (judi online) itu mulai dari output ekonomi, penyerapan tenaga kerja, hingga penerimaan negara. Sedangkan ini diputar di judi online yang hanya dinikmati oleh bandar saja. Apalagi uangnya keluar dari Indonesia, lebih-lebih lagi kerugian yang diterima ekonomi kita," kata Huda.
Huda juga menyoroti dana perputaran judi yang justru diserap oleh bandar-bandar di luar negeri. Kondisi tersebut juga mengakibatkan perputaran uang di Indonesia menjadi sangat terbatas.
"Akibat perputaran uang yang keluar ke luar negeri, maka perputaran uang sangat terbatas. Dampaknya ke daya beli yang terbatas. Ini yang diincar juga kelompok ekonomi menengah ke bawah yang daya belinya memang rendah, jadi tambah rendah lagi setelah main judi online," kata Huda.