Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Prabowo Salah Pilih Menteri Keuangan, Indonesia Bisa Krisis

Atikah Umiyani , Jurnalis-Jum'at, 05 Juli 2024 |09:45 WIB
Prabowo Salah Pilih Menteri Keuangan, Indonesia Bisa Krisis
Prabowo Salah Pilih Menteri Keuangan, Indonesia Bisa Krisis (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Terpilih Prabowo Subianto diminta berhati-hati dalam memilih menteri keuangan (menkeu) di era pemerintahannya. Sosok Menkeu di era Prabowo harus mampu diemban oleh figur yang dapat mengerem keuangan negara dengan tegas dalam kondisi sulit.

Ekonomi Senior Indef Faisal Basri mengatakan, jika menkeu pilihan Prabowo sebagai bendahara negara tidak bisa tegas dalam mengendalikan keuangan negara maka kondisi keuangan dapat berada dalam kondisi kritis.

"Tapi kalau sosok Menteri Keuangan, fungsinya apa sih? Ngerem. Dia ngerem. Kita mau masuk jurang, direm gitu. Kalau Menteri Keuangannya tidak kuasa ngerem, loss aja, nah udah. Di tepi jurang krisis kita. Jadi hati-hati," jelasnya ketika ditemui di Jakarta, Kamis (4/7/2024).

Permasalahan ini tentu akan menjadi pertimbangan Prabowo dalam menentukan menteri keuangan selanjutnya penerus Menteri Keuangan Sri Mulyani saat ini.

Selain itu, dia juga menekankan pentingnya memilih Menkeu yang inklusif dan netral, alias tidak tidak berkepentingan dengan politik.

"Saya rasa Pak Prabowo juga akan mempertimbangkan itu. Artinya dia tidak akan ambil orang sembarangan. Tidak akan ambil orang partai, saya pikir. Lebih merupakan harapan. Kalau orang partai kan banyak kepentingan. Harus inklusif ya, bukan kepentingan, bahaya," tegasnya.

Dia berpendapat bahwa sosok Menkeu saat ini memiliki peran krusial, sehingga harus diemban oleh orang yang mampu mengelola pendapatan, mengelola pengeluaran, menyeleksi alokasi anggaran, dan lain sebagainya. Menurutnya, dengan beban seberat itu, siapapun yang akan menjadi Menkeu juga harus siap-siap dibenci oleh banyak orang.

"Itu untuk memastikan. Makanya siap-siap dibenci oleh banyak orang, banyak teman-temannya sebagai Menteri. Enggak bisa, enggak bisa, potong (anggaran), potong (anggaran)," tutup Faisal.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement