Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kementerian PUPR Apresiasi Tema KKM Universitas Muhammadiyah Cirebon 2024 dalam Menurunkan Stunting

Fitria Dwi Astuti , Jurnalis-Senin, 15 Juli 2024 |13:56 WIB
Kementerian PUPR Apresiasi Tema KKM Universitas Muhammadiyah Cirebon 2024 dalam Menurunkan Stunting
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah menyerahkan perangkat pada pembekalan KKM di Universitas Muhammadiyah Cirebon, Sabtu (13/7/2024) (Foto: Dok Kementerian PUPR).
A
A
A

Cirebon - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai salah satu kementerian yang terlibat dalam program penurunan angka stunting (gangguan pertumbuhan pada anak) lewat penyediaan akses air bersih dan sanitasi, mengajak perguruan tinggi ikut berperan dalam program tersebut.

"Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon ini yang akan melaksanakan kuliah kerja mahasiswa (KKM) ke lapangan, kita dorong untuk dapat menjadi agen pendamping program pengentasan stunting," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah pada pembekalan KKM di Universitas Muhammadiyah Cirebon mewakili Menteri PUPR, Sabtu (13/7/2024).

Sekjen Zainal Fatah menyampaikan apresiasinya terhadap tema KKM Universitas Muhammadiyah Cirebon tahun 2024 yang salah satunya mengangkat isu tentang penanganan stunting dan kecakapan SDM perempuan dalam mencapai Indonesia Emas 2045.

"Dalam mewujudkan penurunan stunting kita harus berkolaborasi dengan berbagai pihak sesuai tugas dan peran masing-masing. Khusus Kementerian PUPR mendukung akses air bersih dan sanitasi melalui program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS). Program ini bersifat inklusif dengan keterlibatan seluruh masyarakat termasuk perempuan dan penyandang disabilitas sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan," kata Zainal Fatah.

Sekjen Zainal Fatah mengatakan, selain program perbaikan gizi, pada dasarnya yang harus diperbaiki adalah ketahanan pangan masyarakat secara mandiri.

 "Selanjutnya adalah infrastrukturnya, tidak mungkin punya makanan yang sehat kalau airnya tidak sehat. Demikian juga dengan sanitasi yang baik diperlukan air yang bersih," ujarnya.

Tercatat,  pada  periode  2018-2023,  PAMSIMAS  telah  dilaksanakan  di 19.126 Lokasi dengan anggaran Rp4,78 triliun. Untuk SANIMAS, pada periode 2018-2023, telah dilaksanakan di 5.989 lokasi yang sebagian besar merupakan kabupaten/kota prioritas penanganan stunting dengan biaya Rp2,2 triliun, dengan jumlah balita stunting penerima manfaat sebanyak 18.747 jiwa.

Hingga 2023, capaian akses sanitasi layak sebesar 82% dan air minum sebesar 92% dari target 100% pada tahun 2024. Sementara layanan air minum perpipaan pada akhir 2024 diperkirakan mencapai 20% dari target 30%, sehingga masih terdapat gap 10%.

Selain lewat program PAMSIMAS dan SANIMAS, Sekjen Zainal Fatah mengatakan, untuk menjaga ketahanan pangan dan ketahanan air, Pemerintah melalui Kementerian PUPR pada periode 2015-2024 juga menargetkan pembangunan 61 bendungan yang akan menambah volume air sebesar 3,82 milIar m³.

"Hingga saat ini, telah selesai 43 bendungan termasuk bendungan Cipanas yang baru saja diresmikan oleh Bapak Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Sementara sisanya 18 bendungan lainnya masih dalam tahap konstruksi. Dari 18 bendungan tersebut 15 diantaranya ditargetkan selesai hingga akhir tahun 2024," kata Sekjen Zainal Fatah.

Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon Arif Nurudin mengucapkan terima kasih atas kehadiran Sekjen Zainal Fatah mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam pembekalan KKM tersebut.

 "Ini merupakan KKM berkelanjutan, ada beberapa desa yang sudah kami tangani. Dengan dana kampus dan dana Lazis Muhammadiyah, kami ikut berkontribusi dalam membantu pemerintah mengatasi stunting," ujarnya.

(Fitria Dwi Astuti )

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement