Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Janet Yellen Khawatir Keruntuhan Dolar AS, Singgung Rusia dan Sanksi Barat

Yaser Rafi Pramudya , Jurnalis-Senin, 15 Juli 2024 |11:31 WIB
Janet Yellen Khawatir Keruntuhan Dolar AS, Singgung Rusia dan Sanksi Barat
Yellen Khawatir Keruntuhan Dolar AS (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan AS Janet Yellen khawatir dengan keruntuhan dolar AS yang bisa saja terjadi.

Yellen khawatir sanksi keuangan AS akan mengurangi peran dolar di seluruh dunia, karena Rusia mendorong penggunaan bitcoin dan kripto.  Awal bulan ini, bank sentral Rusia mendorong penggunaan bitcoin dan kripto untuk melawan sanksi Barat yang dijatuhkan atas konflik Ukraina.

“Kami mempunyai sanksi yang sangat kuat karena peran penting dolar dalam transaksi internasional,” kata Yellen kepada anggota parlemen AS di komite jasa keuangan DPR minggu ini seperti dilansir Forbes, Jakarta, Senin (15/7/2024).

“Semakin sering kita menerapkan sanksi, semakin banyak negara yang mencari cara untuk terlibat dalam transaksi keuangan yang tidak melibatkan dolar," katanya.

AS telah menargetkan Rusia dan Iran dengan sanksi keuangan yang ketat dalam beberapa tahun terakhir, yang mengarah pada tuduhan bahwa mereka mempersenjatai dolar dan mendorong kelompok negara-negara berkembang yang disebut BRICS menjauh dari sistem keuangan barat.

BRICS awalnya terdiri dari Brazil, Rusia, India dan Tiongkok sebelum bergabung dengan Afrika Selatan dan kemudian Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab adalah negara berkembang besar yang telah membentuk aliansi untuk menumbuhkan kekuatan dan pengaruhnya di panggung dunia.

"Sanksi keuangan negara-negara barat yang dipimpin AS akan berdampak tertentu pada status internasional dolar AS,” kata Zhao Qingming, pakar keuangan yang berbasis di Beijing.

“Dalam jangka pendek, posisi dolar AS seharusnya tetap stabil, namun seiring berjalannya waktu, posisinya mungkin melemah," katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement