Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sepakat Buang Dolar AS, 10 Negara SCO Kuasai Seperempat Perdagangan Global Rp130.338 Triliun

Kristalensi Bunga Nauli Sihite , Jurnalis-Rabu, 10 Juli 2024 |12:05 WIB
Sepakat Buang Dolar AS, 10 Negara SCO Kuasai Seperempat Perdagangan Global Rp130.338 Triliun
Negara SCO Sepakat Buang Dolar AS (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Perdagangan luar negeri negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) melampaui USD8 triliun (sekitar Rp130.338 triliun). Angka ini setara dengan seperempat dari seluruh perdagangan global.

“Perdagangan luar negeri negara anggota (SCO) melewati angka USD8 triliun, yang setara dengan seperempat dari seluruh perdagangan global,” kata kata Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev pada pertemuan SCO Plus di Astana dilansir Antara.

Tokayev menyatakan pertumbuhan ekonomi Asia merupakan faktor stabilisasi untuk seluruh ekonomi global.

SCO didirikan pada 2001. Negara-negara anggotanya terdiri dari Belarus, China, India, Iran, Kazakhstan, Kirgizstan, Pakistan, Rusia, Tajikistan, dan Uzbekistan. Belarus menjadi negara anggota SCO pada 4 Juli 2024.

Dua negara, yakni Afghanistan dan Mongolia, bergabung dalam kapasitas sebagai negara pengamat.

Sedangkan Armenia, Azerbaijan, Bahrain, Kamboja, Mesir, Kuwait, Maladewa, Myanmar, Nepal, Qatar, Arab Saudi, Sri Lanka, Turki, dan Uni Emirat Arab merupakan mitra dialog SCO.

Sementara, SCO mengadakan pertemuan puncak di Astana, Kazakhstan, dan mereka menyatakan bahwa terus menggunakan dolar AS dalam transaksi perdagangan internasional merupakan hal yang memprihatinkan.

Keseluruhan anggota sepakat dengan arah dedolarisasi untuk mengurangi risiko terhadap dolar AS.

"Hampir semua pembicara mencatat perlunya meningkatkan porsi mata uang lokal dalam penyelesaian bersama," kata Wakil Perdana Menteri Rusia Alexei Overchuk dilansir Watcher Guru.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement