Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rupiah Ditutup Melemah Tipis ke Rp16.179 per USD

Anggie Ariesta , Jurnalis-Selasa, 16 Juli 2024 |15:44 WIB
Rupiah Ditutup Melemah Tipis ke Rp16.179 per USD
Rupiah melemah hari ini. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup melemah tipis 9 poin atau 0,06 persen ke level Rp16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (16/7/2024). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp16.209 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS dipengaruhi meningkatnya spekulasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan September, menyusul pembacaan inflasi yang lemah dan sinyal yang agak dovish dari bank sentral.

“Ketua Fed Jerome Powell pada hari Senin mengatakan bank tersebut semakin yakin bahwa inflasi akan turun. Meskipun dia tidak secara langsung mengirim pesan mengenai penurunan suku bunga, pasar menganggap komentarnya berarti bahwa penurunan suku bunga sudah dekat,” tulis Ibrahim dalam risetnya.

Adapun pelaku pasar terlihat sepenuhnya mengabaikan ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil pada bulan September, dan kini memperkirakan peluang hampir 90% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, menurut CME Fedwatch.

Namun, dolar didukung terutama oleh meningkatnya spekulasi bahwa Trump akan mendapatkan masa jabatan kedua.

Hal ini terjadi ketika upaya pembunuhan yang gagal terhadap mantan presiden tersebut tampaknya telah meningkatkan popularitasnya secara signifikan, menempatkannya di depan Joe Biden dalam pemilihan presiden. Trump diperkirakan akan memberlakukan kebijakan perdagangan yang lebih proteksionis, yang berpotensi meningkatkan inflasi dan mendukung dolar.

Selain itu, data Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok yang lebih lemah dari perkiraan menimbulkan keraguan atas pemulihan ekonomi di negara tersebut, yang dapat menjadi pertanda buruk bagi permintaan komoditas negara tersebut.

Kemudian, kepresidenan Trump dapat menimbulkan lebih banyak hambatan perdagangan bagi Tiongkok, yang selanjutnya akan melemahkan perekonomian Tiongkok.

Dari sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) menyampaikan, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2024 tercatat sebesar 407,3 miliar dolar AS atau tumbuh 1,8 persen (yoy), setelah mengalami kontraksi pertumbuhan 1,5 persen (yoy) pada April 2024.

BI menyebut angka ULN tersebut dalam kondisi masih terkendali. Posisi ULN pemerintah pada Mei 2024 tercatat sebesar 191,0 miliar dolar AS, atau secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan 0,8 persen (yoy), setelah pada April 2024 terkontraksi 2,6 persen (yoy).

Pemerintah konsisten untuk tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara prudensial, terukur, oportunistik, dan fleksibel untuk mendapatkan pembiayaan yang paling efisien dan optimal.

Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp16.130 - Rp16.220 per dolar AS.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement