JAKARTA - Bank Indonesia (BI) diprediksi mempertahankan suku bunga atau BI Rate pada bulan Juli 2024 ini. Senior Economist DBS Bank Radhika Rao mengungkapkan, ada moderasi di segmen yang bergejolak, dipimpin oleh biaya pangan dengan inflasi utama mendekati titik tengah kisaran pada bulan Juni.
"Sementara jalur disinflasi kondusif bagi kebijakan, mandat stabilitas valas Bank Indonesia yang eksplisit, bukan inflasi, telah menjadi pendorong tindakan suku bunganya pada tahun lalu," ungkap Radhika dalam risetnya pada Senin (15/7/2024).
Dalam komentar baru-baru ini, Gubernur BI mengisyaratkan bahwa peluang untuk menurunkan suku bunga mungkin terbuka pada kuartal keempat 2024, yang DBS perkirakan akan bergantung pada volatilitas rupiah dan kecenderungan fiskal pemerintah yang baru.
Sementara itu, hanya ada sedikit pilihan bagi otoritas selain mempertahankan mata uang melalui upaya intervensi dan arus masuk asing ke instrumen OMO (SRBI).
"Yang menggembirakan, rupiah berperilaku jauh lebih baik pada bulan Juli, mengikuti indeks dolar yang lebih rendah," katanya.
Untuk emerging market, jeda sangat dibutuhkan. Suku bunga USD telah bertahan tinggi lebih lama dari yang diperkirakan banyak investor.