Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Transisi Energi, Ini Bukti RI Mulai Tinggalkan PLTU

Muhammad Rizky , Jurnalis-Rabu, 07 Agustus 2024 |07:51 WIB
Transisi Energi, Ini Bukti RI Mulai Tinggalkan PLTU
Bukti RI mulai tinggalkan PLTU demi transisi energi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) mendorong transisi energi sektor ketenagalistrikan dengan mengembangkan sejumlah inisiatif energi bersih.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, PLN EPI berkomitmen untuk mereduksi emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

"PLN EPI mendukung Holding PLN dalam menegaskan komitmen untuk menjalankan transisi energi demi mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Beragam inisiatif PLN akan berdampak pada pengurangan 3,7 miliar ton CO2e," kata Iwan di Jakarta, Selasa (6/8/2024).

Selama 4 tahun terakhir, Iwan mengatakan PLN telah menghapus rencana pembangunan 13,3 gigawatt (GW) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang sebelumnya masuk ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). PLN mengganti PLTU batu bara sebesar 800 megawatt (mw) dengan pembangkit gas hingga membatalkan perjanjian pembelian tenaga listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) PLTU batu bara sebesar 1,3 GW.

PLN juga turut menginisiasi program Accelerated Renewable Energy Development (ARED). Dengan ARED, PLN membangun pemerataan kelistrikan nasional melalui Green Enabling Super Grid menjadikan sistem kelistrikan Indonesia yang sebelumnya terpisah antar pulau menjadi terhubung satu sama lain dan potensi EBT berskala besar yang belum dimanfaatkan selama ini dapat dimaksimalkan. Pasokan listrik berbasis EBT akan meningkat dari 22 GW menjadi 61 GW.

Kemudian, untuk mengatasi tantangan intermitensi dari sumber EBT, PLN juga membangun smart grid dengan smart power plant dan flexible generation yang dilengkapi smart transmission, smart distribution, smart control center dan smart meter. Lewat ARED ini membuat penambahan kapasitas listrik 75 persen bersumber dari EBT, sementara 25 persen berasal dari gas alam.

"PLN akan bergantung dengan LNG untuk mengkompensasi penurunan produksi atau pasokan dari gas pipa untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional," Iwan.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement