Penyebab Ekonomi Indonesia Kacau di Awal Kemerdekaan
Salah satunya penyebab perekonomian Indonesia anjlok pada awal kemerdekaan adalah belum stabilnya kondisi politik Indonesia. Serta belum mampu mengendalikan berbagai sektor ekonomi yang dikelola kolonial.
Selain itu Indonesia juga belum memiliki kas negara yang berkontribusi untuk menyokong pembangunan. Pemerintah hanya bergantung pada sektor pertanian sebagai pemasukan negara.
Walau tidak sebaik pengelolaan pertanian yang dilakukan kolonial, pemasukan dari sektor pertanian cukup membuat Indonesia bertahan dari krisis.
Apalagi, Inflasi mata uang Jepang yang beredar tidak terkendali memperburuk keadaan ekonomi Indonesia pada saat itu. Diperkirakan mata uang Jepang yang beredar di Indonesia mencapai 4 miliar.
Meski sudah merdeka, pemerintah Indonesia belum mampu menyatakan tidak berlakunya mata uang Jepang. Pasalnya pada saat itu Indonesia belum memiliki mata uang sendiri untuk menggantikannya.
Pemerintah Indonesia sendiri mengakui tiga mata uang yang beredar seperti mata uang Jepang, mata uang De Javasche bank, dan mata uang Hindia Belanda.
Perekonomian semakin kacau dengan adanya blokade ekonomi dari Belanda pada awal kemerdekaan Indonesia. Hasil produksi dalam negeri tidak dapat di ekspor keluar. Kolonial Belanda juga menghambat barang impor yang datang ke tanah air.
Salah satu cara pemerintah Indonesia menangani kacaunya perekonomian pada awal kemerdekaan Indonesia dengan melaksanakan program pinjaman nasional.
Kebijakan nasional ini mendapat persetujuan dari BP-KNIP (Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat). Selain itu, melakukan diplomasi ke India dan hubungan dagang langsung ke luar negeri.
Kini di usia kemerdekaan 79 tahun, ekonomi Indonesia tumbuh stabil di angka 5% dengan inflasi yang cukup terkendali. Pemerintah juga tetap waspada di tengah ketidakpastian ekonomi global hingga geopolitik.
(Dani Jumadil Akhir)