Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Angkasa Pura Keluhkan Jumlah Pesawat di RI Masih Kurang

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Rabu, 21 Agustus 2024 |11:54 WIB
Angkasa Pura Keluhkan Jumlah Pesawat di RI Masih Kurang
Angkasa Pura keluhkan jumlah penumpang pesawat di RI (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTAAngkasa Pura mengeluhkan minimnya jumlah pesawat di Indonesia. Jumlah operasional pesawat terbang di Indonesia yang terbatas menjadi isu utama di industri aviasi Tanah Air

Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) Faik Fahmi mengatakan, jumlah pesawat yang melayani penerbangan domestik baru menyentuh 420 armada, jauh di bawah angka efektif, yakni 740 armada pesawat. Angka efektif mengacu pada jumlah pesawat yang beroperasi sebelum pandemi Covid-19 atau periode 2019.

“Memang yang sekarang menjadi isu di aviasi industri kan jumlah pesawat yang dioperasikan masih terbatas ya. Kalau kita lihat dulu sebelum pandemi Covid kan ada 740 pesawat untuk melayani domestik, tapi sekarang kan cuman ada 420,” ujar Faik saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, ditulis Rabu (21/8/2024).

Tidak seimbangnya permintaan penumpang dan suplai pesawat menjadi masalah bagi industri penerbangan dalam negeri. Faik menyebut, perkara ini memicu kenaikan harga tiket pesawat.

“Jadi antara demand dan suplai itu gak balance, ini juga memicu harga tiket menjadi lebih tinggi dan lain sebagainya. Tapi penumpang seluruhnya sudah siap terbang, masalahnya yang di situ aja,” paparnya.

Terbatasnya jumlah pesawat mencuri perhatian banyak pihak sejak awal 2023 lalu. Kala itu, Faik mencatat banyak pesawat belum dioperasikan, setelah maskapai penerbangan mengembalikan armada ke pihak lessor, lantaran dampak pandemi Covid-19.

"Justru isu saat ini adalah keterbatasan jumlah pesawat yang dioperasikan untuk rute domestik oleh Airline karena dampak Covid, banyak Airline yang mengurangi jumlah pesawatnya, dan penumpang sudah siap mau terbang, ternyata kapasitasnya kurang," beber Faik saat ditemui beberapa waktu lalu.

Pada 2023 lalu, PT Angkasa Pura I (Persero) memberikan fleksibilitas jam operasi pesawat, langkah strategi operator bandara mengatasi jumlah pesawat yang minim.

Di mana, ada izin maskapai penerbangan melakukan extra flight atau penerbangan tambahan. Faik menilai extra flight bertujuan mengakomodir penerbangan penumpang ke tempat tujuan mereka.

"Kita mengantisipasi itu dengan memberikan fleksibilitas kepada Airline. Jadi kalau kita lihat di periode Nataru kita memberikan fleksibilitas kepada Airline untuk mengoptimalkan armada yang mereka operasikan dengan memberikan fleksibilitas jam operasi," ungkapnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement