Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

PHK 5 Karyawan, BEI Tak Ungkap Emiten dan Hasil Investigasi Kasus Gratifikasi IPO

Anggie Ariesta , Jurnalis-Kamis, 29 Agustus 2024 |13:00 WIB
PHK 5 Karyawan, BEI Tak Ungkap Emiten dan Hasil Investigasi Kasus Gratifikasi IPO
BEI PHK 5 Karyawan (Foto: Okezone)
A
A
A

Terkait hasil investigasi karyawan, Nyoman menilai pihak BEI sudah memiliki pedoman dan hasilnya tidak dapat dipublikasikan.

"Penjelasan yang terkait dengan proses investigasi internal, kami sudah memiliki pedoman dan hasilnya tidak kami publish. Kami tegas melakukan tindakan kepada pihak-pihak yang melanggar value IDX," ungkap Nyoman.

Nyoman menekankan penyampaian ini merupakan upaya transparansi Bursa kepada masyarakat. Namun, untuk informasi rinci terkait kejadian ini bukan merupakan informasi publik.

Ia memastikan seluruh perusahaan tercatat telah melalui prosedur evaluasi di Bursa dan memenuhi persyaratan pencatatan Bursa. Pihaknya juga terus melakukan pemantauan atas kinerja perusahaan tercatat dan melakukan pembinaan.

"Terkait tindakan disipliner atas pelanggaran etika oknum karyawan Bursa, merupakan upaya Bursa untuk menerapkan prinsip tata kelola yang baik (Good Corporate Governance) dan menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan berbasis ISO 37001:2016," katanya.

Sebagai informasi, di tengah pesta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat, terbongkar kasus suap yang melibatkan sejumlah karyawan Bursa Efek Indonesia.

Dalam sebuah surat tanpa nama yang diterima awak media Pasar Modal, disebutkan lima karyawan BEI telah menerima pemutusan hubungan kerja karena pelanggaran terkait permintaan imbalan dan gratifikasi atas jasa penerimaan emiten yang hendak melantai di Bursa Efek Indonesia.

Kelima karyawan tersebut bekerja di divisi penilaian perusahaan BEI, yaitu divisi yang bertanggung jawab terhadap saham initial public offering (IPO). Uang tersebut kemudian menjadi jaminan bagi emiten untuk memuluskan rencana IPO.

Praktik demikian telah berjalan dalam beberapa tahun dan melibatkan beberapa emiten. Namun hingga berita ini diturunkan belum terungkap periode kasus tersebut.

Dalam penelusuran kasus tersebut, ditemukan akumulasi dana Rp20 miliar. Proses penerimaan IPO itu diduga juga melibatkan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement