Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pro Kontra Tarif KRL Berbasis NIK, Begini Kata Warga +62

Tangguh Yudha , Jurnalis-Selasa, 03 September 2024 |18:22 WIB
Pro Kontra Tarif KRL Berbasis NIK, Begini Kata Warga +62
Pro Kontra Tarif KRL Berbasis NIK. (Foto: Okezone.com/KRL)
A
A
A

JAKARTA - Rencana Pemerintah mengenakan tarif kereta rel listrik (KRL) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) menuai sorotan. Banyak masyarakat menolak, namun tidak sedikit juga yang mendukung langkah tersebut.

Untuk diketahui, pengenaan tarif KRL berdasarkan NIK sendiri dilakukan Pemerintah guna memberi tarif subsidi kepada masyarakat kurang mampu. Namun dengan begitu, bukan tidak mungkin tarif KRL juga naik bagi masyarakat lainnya.

Salah satu yang setuju dengan pengenaan tarif KRL berdasarkan NIK adalah Mahasiswi Dini. Dirinya menilai bahwa rencana itu cukup baik karena dengan pengenaan tarif berdasarkan NIK dapat membantu kaum kurang mampu.

"Kalau ada program seperti itu aku setuju karena lebih memudahkan bagi warga yang kurang mampu. Yang punya penghasilan lebih tinggi pun harusnya bisa menerima karena dia lebih mampu jadi bisa mengurangi beban warga yang kurang mampu," ujarnya saat diwawancarai di Stasiun Pondok Cina, Depok pada Selasa (3/9/2024).

Hal senada juga diungkap oleh Mahasiswi Syifa. Dia mengaku setuju dengan rencana pengenaan tarif KRL berdasarkan NIK oleh Pemerintah. Menurutnya dengan program ini, masyarakat secara tidak langsung bisa saling bantu satu sama lain.

"Kalau aku sih sebenernya setuju aja karena kan (tarif) tergantung kondisi ekonomi masing-masing orang yah. Kalau misal disubsidiin ke orang yang membutuhkan itu gapapa sih, bagus," tambahnya.

Meski demikian, tidak sedikit juga yang melakukan penolakan. Misalnya saja seorang pegawai swasta bernama Naomi. Kepada MNC Portal Indonesia, ia menyebut pengenaan tarif tersebut justru akan memberatkan karena banyak orang yang memiliki KRL sebagai alternatif transportasi dengan tarif murah.

"Menurut aku itu kurang adil karena kita juga kan dapat uang sudah ditimbang-timbang untuk apa aja. Jadi kalau tarifnya naik kan tujuan kita naik KRL itu biar murah, kalau tarifnya naik ya mending naik kendaraan pribadi," ungkap Naomi.

Sementara yang lainnya, Alvito menilai pengenaan tarif KRL berdasarkan NIK sebagai upaya mulia Pemerintah untuk memberikan kesejahteraan kepada kalangan bawah yang dalam pelaksanaannya masih diragukan.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement