JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi tembus level 8.000. Menanggapi hal ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan potensi IHSG ke level 8.000 merupakan suatu tantangan namun bukan tidak mungkin untuk dicapai.
“Dengan optimisme dan sentimen positif yang terjadi di global dan domestik, tren kenaikan indeks bisa sangat mungkin terjadi,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Indonesia, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi dalam konferensi pers secara daring, dikutip Senin (9/9/2024).
Meski demikian, Inarno mengimbau untuk jangan terlena dengan potensi tersebut. Pelaku pasar diharapkan bisa tetap waspada terhadap risiko koreksi dan sentimen negatif yang dapat menyebabkan volatilitas gerak indeks.
“Perlambatan ekonomi global dan geopolitik juga harus tetap jadi perhatian kami,” imbuh Inarno.
Inarno menjelaskan, IHSG tercatat menguat 0,57 persen year to date ke level 7.670,73 pada Agustus 2024. Sementara secara month to date, indeks tercatat menguat sebesar 5,72 persen. Adapun, kapitalisasi pasar pada Agustus 2024 tercatat sebesar Rp13.114 triliun atau naik 12,34 persen year to date dan naik 6,29 persen secara month to date.
“Tren penguatan ini mendorong IHSG mencetak all time high (ATH) pada Agustus, dengan rekor tertinggi di 30 Agustus 7.670 dan rekor all time high pada September,” tutur Inarno.