Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menjaga Ketahanan Pangan RI Lewat Rembuk Tani

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Sabtu, 28 September 2024 |16:52 WIB
Menjaga Ketahanan Pangan RI Lewat Rembuk Tani
Dirut Pupuk Indonesia di Lombok (Foto: Okezone)
A
A
A

Rahmad menambahkan, Rembuk Tani bertujuan untuk mencari solusi agar Indonesia bisa mencapai swasembada pangan, tidak hanya beras saja, tetapi juga komoditas lainnya.

Rembuk Tani dilakukan di beberapa daerah di Indonesia dan juga merupakan ajang bertukar ide dan pengetahuan antara petani bersama para ahli.

"Jadi kita lakukan simultan. Kenapa timing-nya sekarang, karena ini mau menjelang musim tanam. Jadi rembuk, silaturahmi, duduk dulu, persoalan yang ada apa, jangan nanti sudah masuk musim tanam baru kita ketahui masalah," ujar Rahmad.

Pupuk Indonesia ingin memastikan bahwa produksi beras nasional tidak terganggu dari segi aspek pupuknya.

"Karena kan kita fokusnya di pupuknya, jadi kita memastikan benar pupuknya ini ada, petaninya bisa nebus, stoknya banyak, dan sekarang alhamdulilah di NTB (Nusa Tenggara Barat) ini stok sudah lebih dari dua kali lipat dari yang dipersyaratkan," katanya.

Syarat Mudah Dapat Pupuk Subsidi

Dalam acara ini, para petani mengeluhkan mendapatkan pupuk subsidi. Namun Dirut Pupuk menjelaskan, pemerintah telah mempermudah penyaluran pupuk subsidi. Salah satunya menebus pupuk subsidi cukup membawa KTP sejak Februari 2024.

"Pak Jokowi ingin dipermudah. Itu diterjemahkan oleh Menteri Pertanian, sudahlah tidak usah pakai kartu-kartu, susah. Pakai KTP saja yang berhak datang," kata Rahmad.

Rahmad menambahkan, penerapan digitalisasi juga diterapkan dalam rangka menyalurkan pupuk subsidi ini. Sistem digital tersebut telah diimplementasikan di 27 ribu kios di seluruh Indonesia.

"Nah, ketika Pak Menteri bilang begitu, Pupuk Indonesia mikir ini kalau pakai KTP, terus semuanya diperiksa secara manual, di kertas begitu, wah repotnya setengah mati. Lalu Pupuk Indonesia kemudian menerapkan digitalisasi yang namanya i-Pubers, 27 ribu kios di seluruh Indonesia kita implementasikan sistem ini," terangnya.

Dia menambahkan, dengan sistem ini para petani cukup menebus pupuk subsidi dengan KTP dan langsung difoto. Hal ini memudahkan para petani.

"Awal pertama kali i-Pubers diterapkan, sulit banget, betul? Orang sakit harus digotong datang ke kios. Bapaknya enggak bisa berangkat, anaknya enggak bisa mewakili. Tapi itu semua sudah kita perbaiki. Kita terapkan di bulan Februari, sekarang bulan 9, berarti 7 bulan ya," katanya.

Pihaknya juga mempermudah pendataan agar mendapatkan pupuk subsidi, yang sebelumnya satu tahun, namun kini menjadi empat bulan.

"Jadi kalau ada yang berasa tidak terdata, bisa ajukan setiap mau musim tanam karena datanya jadi empat bulan," katanya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement