Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ancaman UMKM, Aplikasi Temu dari China Dipastikan Tak Masuk RI

Muhammad Farhan , Jurnalis-Rabu, 02 Oktober 2024 |19:59 WIB
Ancaman UMKM, Aplikasi Temu dari China Dipastikan Tak Masuk RI
Ancaman UMKM di Indonesia (Foto: Okezone)
A
A
A

"Tapi kita tidak boleh lengah, harus kita kawal terus," lanjut Fiki secara tegas.

Fiki melanjutkan, pemerintah saat ini masih terus berkomitmen untuk mengawal dan memastikan agar aplikasi TEMU tidak masuk ke Indonesia. Dia juga menjelaskan ancaman nyata TEMU jika benar-benar berhasil beredar di Indonesia.

“Jika TEMU sampai masuk ke Indonesia, ini akan sangat membahayakan UMKM dalam negeri. Apalagi platform digital dari Cina ini bisa memfasilitasi transaksi secara langsung antara pabrik di Cina dengan konsumen di negara tujuan ini akan mematikan UMKM,” terang Fiki.

Fiki mengungkapkan aplikasi TEMU memiliki konsep menjual barang langsung dari pabrik ke konsumen tanpa adanya seller, reseller, dropshipper maupun afiliator sehingga tidak ada komisi berjenjang.

Terlebih, lanjut Fiki, aplikasi TEMU mendapatkan subsidi yang diberikan platform guna membuat produk di aplikasi sehingga dapat dihargai dengan sangat murah.

“Mereka sudah masuk ke Amerika Serikat (AS) dan Eropa, bahkan sekarang sudah mulai ekspansi ke Kawasan Asia Tenggara, khususnya di negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia. Maka kita harus terus kawal agar tidak masuk ke Indonesia,” jelas Fiki.

Maka itu, Fiki bersama KemenkopUKM berharap KemenkumHAM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta stakeholders terkait dapat bersinergi mencegah masuknya marketplace TEMU ke Indonesia.

"Ini diperlukan semata-mata demi melindungi pelaku usaha di dalam negeri khususnya UMKM,” tutur Fiki.

Sebelumnya, Asosiasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) justru menyayangkan sikap Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Teten Masduki, yang menggembar-gemborkan bahayanya aplikasi platform digital e-commerce asal Tiongkok, Temu, yang dinilai menjadi ancaman bagi pelaku UMKM nasional.

Menteri Teten tengah menyampaikan kekhawatiran masuknya aplikasi Temu ke Indonesia, yang memiliki sistem cross border, serta menghubungkan antara konsumen secara langsung dengan produsen yang terdiri dari puluhan pabrik di China.

Ketua Umum Assosiasi Independen UMKM Indonesia disingkat AKUMANDIRI, Hermawati Setyorinny mengatakan sikap Menteri Teten yang khawatir atas aplikasi Temu tersebut justru membuat keingintahuan masyarakat Indonesia lebih tinggi.

"Aplikasi Temu sendiri posisinya justru orang Indonesia tidak tahu, itu malah dimulai menjadi tahu melalui promosi ketika Kementerian ini bicara di semua media nasional," terang Hermawati melalui Market Review.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement