Dikatakannya, berdasarkan uji coba yang berlangsung 9 bulan, makan gratis untuk anak PAUD hingga kelas 2 SD dibagikan pada pukul 8 pagi alias sarapan, kemudian kelas 3-6 SD pukul 9.30 pagi. Sebab, anak PAUD dan SD tidak bersekolah melebihi jam 12 siang.
Sementara untuk anak SMP dan SMA akan diberikan makan gratis pada pukul 12 siang hari, lantaran mereka bersekolah hingga pukul 2 siang bahkan sampai sore, sehingga Dadan menegaskan bahwa setiap anak sekolah tetap hanya akan mendapatkan satu porsi makan gratis per hari.
"Gini, anak PAUD sama anak Sekolah Dasar (SD) kelas 2 itu kan makannya jam 8.00, itu kan pagi. Nah, anak SD yang lainnya dari kelas 3 sampe kelas 6 kan makannya jam setengah 10.00 Anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) makannya siang. Jadi yang anak SD makan pagi, yang SMP-SMA makan siang," katanya.
Dadan menuturkan, oleh karena itu waktu pembagian makan bergizi gratis akan dilakukan seperti itu sesuai dengan kebijakan awal, sehingga bukan dua kali seperti yang dikatakan Hashim. "Iya (dapatnya sekali). Kita memenuhi sepertiga kebutuhan kalori anak setiap hari, sementara ini," kata Dadan.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bagian dari tim transisi Presiden Terpilih Prabowo, Hashim Djojohadikusumo mengatakan program makan gratis bagi anak sekolah bakal diberikan pagi dan siang. Seluruh biaya dari program tersebut akan ditanggung oleh pemerintah.
"Ini makan gratis itu 2 kali sehari, untuk pagi dan siang," kata Hashim di Menara Kadin Jakarta, Senin (7/10/2024).
Menurutnya, kebijakan tersebut diambil sebagai respons dari data Kementerian Kesehatan yang menyebut 41 persen anak sekolah di Indonesia tidak sarapan sebelum pergi ke sekolah.
(Dani Jumadil Akhir)