JAKARTA - Lahan pertanian disulap jadi sumber listrik melalui Green Economy Village (GEV). Program ini mengintegrasikan masyarakat setempat dalam pengelolaan biomassa untuk co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) serta meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dan perekonomian lokal.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan dukungan Kementerian Pertanian untuk bersinergi dalam memastikan kesuksesan program ini, termasuk melalui pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat.
“Kami dari Kementerian Pertanian siap bersinergi dan memberikan dukungan penuh. Program ini tidak hanya berkontribusi pada energi terbarukan, tapi juga berdampak langsung terhadap ekonomi masyarakat. Ini adalah inisiatif yang sangat bermanfaat bagi rakyat,” ujar Sudaryono dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (9/10/2024).
Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, biomassa merupakan salah satu kunci strategis dalam mengejar target bauran energi sebesar 23% pada 2025 dan mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060. Dia menjelaskan bahwa kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, termasuk masyarakat sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini.
Iwan menegaskan sebagian besar biomassa yang digunakan untuk co-firing di PLTU PLN berasal dari limbah pertanian dan perkebunan. Dalam upaya memperkuat pasokan biomassa, PLN EPI mengajak masyarakat untuk memanfaatkan peluang ekonomi dari pengembangan biomassa ini.