JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto melantik tujuh Utusan Khusus Presiden pada Selasa (22/10/2024) di Istana Negara, Jakarta. Di antara nama-nama yang dilantik, terdapat dua tokoh terkenal, yaitu Raffi Ahmad dan Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab disapa Gus Miftah.
Keduanya akan menjalankan peran penting sebagai utusan khusus dengan tanggung jawab di berbagai sektor strategis. Pelantikan ini didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 76M tahun 2024 tentang Pengangkatan Utusan Khusus Presiden untuk periode 2024-2029.
Selain Raffi Ahmad dan Gus Miftah, ada lima nama lainnya yang ikut dilantik, termasuk tokoh-tokoh dengan pengalaman panjang di bidangnya masing-masing.
H. Muhamad Mardiono, B.A. - Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan
H. Setiawan Ichlas - Utusan Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Perbankan
K.H. Miftah Maulana Habiburrahman, S.Pd. (Gus Miftah) - Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan
Dr. (HC.) H. Raffi Farid Ahmad - Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni
H. Ahmad Ridha Sabana, S.E., M.B.A., Ph.D. - Utusan Khusus Presiden Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Ekonomi Kreatif, dan Digital
Prof. Mari Elka Pangestu, M.Ec., Ph.D. - Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan
Hj. Zita Anjani, S.Sos., M.Sc. - Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata
Tugas utama para utusan khusus ini adalah membantu Presiden dalam bidang-bidang yang tidak tercakup oleh kementerian atau instansi pemerintah lainnya. Setiap utusan memiliki bidang spesifik yang akan mereka fokuskan selama periode jabatan, dengan harapan mampu meningkatkan sektor-sektor vital tersebut di tingkat nasional maupun internasional.
Peran strategis ini menjadikan mereka sebagai bagian penting dari kabinet Presiden Prabowo, dengan tugas-tugas yang melibatkan banyak kolaborasi antar pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta dan masyarakat.
Baca selengkapnya : Jadi Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad hingga Gus Miftah Dapat Gaji dan Fasilitas Mewah Setara Menteri
(Kurniasih Miftakhul Jannah)