JAKARTA - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memprediksi periode low season di 2025 akan lebih panjang dibandingkan tahun ini. Pasalnya, periode Ramadan dan Idul Fitri tahun depan berlangsung lebih maju dari tahun sebelumnya.
Ramadan tahun depan diperkirakan dimulai pada 2 Maret 2025, dan Idul Fitri diproyeksi jatuh pada 1-2 April 2025. Sehingga, jarak antara Ramadan dan Idul Fitri dengan periode puncak lainnya atau peak season yakni Natal dan Tahun Baru akan lebih lama.
“Jadi yang perlu diwaspadai itu setelah Idul Fitri. Kalau tahun ini low season-nya dalam, maka tahun depan low seasonnya akan panjang karena Ramadan-nya lebih awal. Jadi setelah Idul Fitri ke Nataru sangat panjang. Itu yang harus diantisipasi,” kata Ketua Umum APPBI, Alphonzus Widjaja dalam Market Review IDX Channel pada Selasa (10/12).
Sementara di tahun 2024 ini, Alphonzus mengatakan bahwa industri ritel mengalami low season yang cukup dalam dan pertumbuhan yang tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2023 lalu. Hal itu disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat kelas menengah bawah sejak awal tahun 2024.
Meski demikian, kinerja ritel masih tertolong oleh sejumlah momentum seperti tahun baru, hari raya Imlek, Pemilihan Presiden (Pilpres), Ramadan, dan Idul Fitri. Selain itu, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang berlangsung pada November kemarin juga dinilai cukup membantu industri ritel dalam negeri.