3. Kampanye B4Ukraina
Awal tahun ini, Raja Charles didesak oleh kelompok kampanye B4Ukraina untuk menarik surat kuasa dari perusahaan-perusahaan yang “masih beroperasi di rusia” setelah invasi Ukraina, termasuk Mondelez dan perusahaan barang konsumen Unilever, yang juga telah dicabut pengakuannya.
“Meskipun kami kecewa menjadi salah satu dari ratusan bisnis dan merek lain di Inggris yang tidak mendapatkan surat kuasa baru, kami bangga telah memilikinya sebelumnya, dan kami sepenuhnya menghormati keputusan tersebut,” ujar juru bicara Mondelez.
4. Pemasok kebutuhan rumah tangga kerajaan
Unilever menambahkan pernyataan bahwa mereka “sangat bangga” dengan sejarah panjang mereknya sebagai penyedia barang untuk rumah tangga kerajaan, dengan surat kuasa terakhir yang telah diberikan oleh Yang Mulia Ratu Elizabeth II.
Di samping itu, Prof David Bailey dari Birmingham Business School menyatakan bahwa keputusan untuk mencabut surat kuasa dari Cadbury akan memengaruhi biaya perusahaan, karena mereka harus menghapus lambang kerajaan dari semua kemasan.
Ia menambahkan bahwa surat kuasa kerajaan adalah “semacam segel persetujuan”, yang dianggap membawa dampak signifikan bagi perekonomian Inggris.
5. Sejarah Cadbury
Berbicara kepada BBC Radio WM, Prof Bailey mengungkapkan pendapatnya bahwa banyak perusahaan Inggris yang juga mendapatkan keuntungan dengan adanya dukungan dari kerajaan.
“Untuk apa surat kuasa kerajaan, jika bukan untuk membantu pekerjaan dan produksi di Inggris?” tanyanya.
Perusahaan cokelat terbesar di Inggris ini berhasil merayakan ulang tahun ke-200 pada awal tahun ini, setelah pendirinya, John Cadbury membuka toko kelontong yang menjual kakao dan minuman cokelat di Birmingham pada 4 Maret 1824.
Merek ini berkembang ketika putra-putranya mengambil alih bisnis tersebut, hingga membangun pabrik Bournville yang menjadi produsen kakao terbesar di dunia. Perusahaan makanan Amerika Serikat, Kraft, mengambil alih merek ini dalam akuisisi yang kontroversial pada tahun 2010, dan Cadbury akhirnya menjadi bagian dari Mondelez pada tahun 2012.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)