"Guru migran ini, pekerja migran Indonesia yang mau ke luar negeri membutuhkan uang untuk pelatihan, uang untuk cost structure, biaya tiket, kemberangkatan, pelatihan, kemudian dokumen itu kita berikan pinjaman dengan bunga yang sangat rendah. Ini akan diinisiasi untuk membuat model simpan pinjam, pinjam dengan bunga yang sangat rendah," sambungnya.
Nantinya, kata Cak Imin, program PNM yang terbilang sukses akan diduplikasi untuk pekerja migran untuk UMKM, dan koperasi.
Selain itu, lanjut Cak Imin, untuk optimalisasi bantuan sosial akan dilakukan pembenahan. Nantinya masyarakat boleh mengusulkan dan menyanggah layak atau tidaknya untuk menerima bantuan.
"Melalui kementerian sosial juga dilakukan berbagai pembenahan, termasuk kepada para kaum miskin yang layak mendapatkan bantuan boleh diusulkan dan boleh disanggah yang sudah tidak miskin tapi masih mendapatkan bantuan, boleh disanggah melalui kementerian sosial. Atau yang belum mendapatkan bantuan silahkan disanggah, silahkan diusulkan," kata Cak Imin.
"Pokoknya gini, tidak ada satu pun orang miskin di Republik ini yang tidak mendapatkan bantuan. Itu yang paling akan kita lakukan dalam waktu cepat," tandasnya.
(Feby Novalius)