Peneliti Madya Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr Ivana Yuniarti, menyatakan bahwa aktivitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat dikembangkan tanpa mengganggu kegiatan pariwisata lokal Danau Singkarak.
“Rencana penelitian kami disusun agar desain PLTS tidak hanya berfokus pada lingkungan namun juga memperhatikan aspek wisata. Panel direncanakan akan dipasang sekitar 50 meter dari bibir danau, menyisakan ruang bagi masyarakat untuk kegiatan wisata,” katanya.
Kemudian, lanjut Ivana, area di sekitar PLTS akan dihias dengan taman terapung yang dihiasi bunga-bunga untuk mempercantik pemandangan dan memberikan pengalaman baru bagi pengunjung. Akar dari taman bunga terapung ini sekaligus dapat dijadikan sebagai habitat ikan-ikan Danau Singkarak“Kami berharap bahwa langkah ini justru akan meningkatkan daya tarik Danau Singkarak sebagai destinasi wisata,” katanya.
Dengan pendekatan ini, jelasnya, peneliti berharap proyek PLTS di Danau Singkarak tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menegaskan bahwa pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Danau Singkarak tidak akan merugikan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari danau tersebut. Hal ini disampaikan setelah pihaknya berdiskusi langsung dengan Direktur Utama PT PLN Indonesia Power.
"Saya memastikan setiap investasi yang masuk ke Sumatera Barat harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," ujar Andre Rosiade.
Proyek pembangunan PLTS Terapung di Danau Singkarak akan dilakukan dalam tiga tahap. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, PT PLN Indonesia Power telah berkomitmen untuk memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat di sekitar danau.
“Salah satunya adalah program beasiswa, baik untuk pendidikan dalam negeri maupun luar negeri, termasuk ke Arab Saudi, yang diperuntukkan bagi anak-anak di wilayah sekitar Danau Singkarak,” katanya.
Selain itu, jelasnya, PT PLN Indonesia Power juga akan memberikan bantuan berupa renovasi rumah-rumah ibadah di kawasan tersebut. Bantuan lainnya mencakup dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk bagi para nelayan setempat, untuk membantu meningkatkan kesejahteraan mereka.
(Feby Novalius)