JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa keanggotaan Indonesia dalam BRICS dapat berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada 2025.
Keikutsertaan Indonesia dalam blok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan itu dinilai membuka peluang perdagangan baru serta memperkuat posisi Indonesia dalam kerja sama ekonomi global.
BRICS yang mencakup hampir 60 persen PDB global, menjadikannya blok ekonomi dengan potensi pasar yang sangat besar.
"Tentu market besar di sini (BRICS) adalah pertama tentu China, kedua India dan ketiga adalah Rusia, dan Indonesia," kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta dikutip Antara, Rabu (5/2/2025).
Menurutnya, keanggotaan Indonesia dalam BRICS memungkinkan optimalisasi perdagangan dengan tiga negara utama dalam blok tersebut: China, India, dan Rusia.
China saat ini sudah menjadi mitra dagang utama Indonesia melalui ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), yang juga diinisiasi oleh Indonesia.
Dengan adanya BRICS, peluang perdagangan dengan China semakin terbuka lebar.
Sementara itu, dengan Rusia, Indonesia telah menyelesaikan 80 persen negosiasi kerja sama perdagangan dengan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU).