"Komposisi tenant menjadi penting bagi perbelanjaan mengingat mereka atau pemilik-pemilik mall ini harus dapat mengikuti tren sesuai dengan target pasar dari pusat perbelanjaan mereka,” tambah Yunus.
Namun, aktivitas pasar kondominium Jakarta pada tahun 2024 menunjukkan perlambatan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan penjualan adalah sebagian besar pembeli yang memilih untuk melakukan wait-and-see selama tahun pemilu. Keadaan ini membuat pasar properti, khususnya kondominium, mengalami stagnasi pada kuartal keempat.
“Jadi kalau kita lihat memang secara umum 2024 agak lebih terbatas, mengingat juga adanya pemilu yang biasanya cukup memberikan konsiderasi lebih dari pembeli untuk melakukan wait and see, untuk melihat pemilihan umum berjalan di tahun tersebut,” ujar Yunus.
Selama tahun 2024, tidak tercatat adanya peluncuran kondominium baru, dengan hanya dua proyek yang berhasil diluncurkan sepanjang tahun. Proyek pertama adalah Two Sudirman, yang berlokasi strategis di kawasan CBD (Central Business District), dan satu menara baru dari LRT City Tebet. Sementara itu, ada dua proyek kondominium yang telah selesai dibangun, yaitu BRANZ Mega Kuningan dan The Newton 2, keduanya terletak di kawasan Kuningan yang kini turut meramaikan pasar properti di wilayah tersebut.
Meski begitu, meski ada penurunan, beberapa proyek yang selesai dibangun tetap mencatatkan permintaan yang positif, mencerminkan potensi pasar properti di Jakarta yang tetap ada meskipun situasi ekonomi dan politik belum sepenuhnya stabil.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)