JAKARTA – Kepala Riset Makroekonomi dan Pasar Finansial Bank Permata, Faisal Rachman memperkirakan Indonesia akan kembali mengalami inflasi saat memasuki bulan Ramadhan pada Maret mendatang.
Faisal memprediksi harga-harga pasar akan kembali melonjak 50% pada Maret mendatang ketika memasuki bulan Ramadhan dan Lebaran.
“Di maret juga ada bulan Ramadhan dan sudah memasuki Lebaran, akan ada pull up demand di sana sehingga kemungkinan inflasi cenderung akan kembali meningkat,” katanya pada forum Economic Review, Senin (10/2/2025).
Dia menjelaskan Indonesia mengalami deflasi pada Januari dan Februari, tetapi akan kembali mengalami lonjakan harga dan demand pasar pada Maret mendatang.
“Mungkin inflasi di Januari dan Februari rendah, tetapi di Maret Inflasi akan melonjak,” ungkap Faisal.
Di sisi lain, Faisal kembali memprediksi inflasi Indonesia selama tahun 2025 nantinya akan tetap berada pada level 2%.
“Kita masih melihat bahwa inflasi di tahun 2025 ini, kemungkinan masih bisa berada di level 2%an akhir tahun 2025,” tambahnya.
Sejalan dengan inflasi yang akan terjadi pada bulan Maret mendatang, Januari lalu Indonesia mengalami deflasi pada kategori yang cukup rendah dengan angka 0,76%. Hal ini juga turut disebabkan oleh diskon tarif listrik 50% yang diberlakukan pemerintah selama dua bulan terakhir pada Januari dan Februari.
"Kalau kita lihat ini, memang biasanya karena deflasi 0,76% secara month to month ya di bulan Januari, dan mostly ini memang berubah daripada trendnya. Karena biasanya kalau trend itu di Januari tercantum inflasi karena memang musim hujan dan pasti harga-harga itu melonjak, tetapi tahun ini justru deflasi," ujar Faisal.
(Taufik Fajar)