Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

UMKM Pakai AI? Ternyata Ini Untungnya

Feby Novalius , Jurnalis-Kamis, 20 Februari 2025 |10:23 WIB
UMKM Pakai AI? Ternyata Ini Untungnya
Banyak potensi yang bisa dijangkau pelaku bisnis untuk bisa menggunakan AI. (Foto: Okezone.com/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) disarankan untuk mulai menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) karena bisa menjadi lompatan bisnis (leapfrog).

“Mau perusahaan besar atau kecil bisa melakukan leapfrog dari AI. Ambil contoh, UMKM di pelosok Kalimantan yang jualan untuk pasar Jakarta, tidak perlu meng-hired produk manajer, bisa pakai AI,” ujar Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah Saya, Kamis (20/2/2025).

1. Potensi AI Bagi UMKM

Menurutnya, banyak potensi yang bisa dijangkau pelaku bisnis untuk bisa menggunakan AI. Namun, pemanfaatannya masih belum optimal.

“Hanya memang yang menjadi isu adalah belum banyak organisasi yang siap menggunakan AI. Banyak di kita yang membutuhkan bantuan kompetensi untuk bisa mengoptimalkan AI,” tuturnya.

2. Tantangan UMKM Pakai AI

Salah satu yang menjadi perhatian adalah terkait sumber daya manusia (SDM). Menurut Ririek, masalah SDM di Indonesia adalah kebutuhan dan ketersediaannya masih belum seimbang.

Oleh karenanya dibutuhkan solusi yang bersifat universal dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

“Salah satu ide yang sedang kita digarap adalah bagaimana kalau kita bisa menggunakan platform online untuk belajar tentang IT. Misalnya belajar tentang router kalau kita pakai simulator router itu kan lebih pasti, berbeda dengan flight simulator,” katanya.

 

Lebih lanjut Ririk mengatakan, optimalisasi  AI bersama dengan pengembangan infrastruktur bidang teknologi informasi bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan sebesar 8% oleh Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, pada 10 tahun yang lalu terdapat studi yang mengatakan bahwa setiap 10 persen pertambahan broadband bisa memicu pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen. Namun, ia melanjutkan, studi baru-baru ini mengungkapkan bahwa peran teknologi bisa lebih besar apabila dioptimalkan bersama-sama.

“Studi baru-baru ini fixed broadband, mobile broadband, AI, data center, digitalisasi itu masing-masing akan memberikan kontribusi tertentu. Kalau itu dilakukan dengan maksimal, maka kumulatif incremental pertumbuhan ekonomi yang bisa dirasakan bisa tumbuh 2,7 persen. Jadi kalau misal pertumbuhan 5,2 persen maka kalau ditambah 2,7 persen bisa mencapai 8 persen,” katanya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement