Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bos Freeport soal Bank Emas di RI: Ekosistem Hulu ke Hilir

Anggie Ariesta , Jurnalis-Rabu, 26 Februari 2025 |20:57 WIB
Bos Freeport soal Bank Emas di RI: Ekosistem Hulu ke Hilir
Bank Emas Diresmikan (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas menyambut positif kehadiran Bank Emas yang baru saja diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto. 

1. Bawa Manfaat Bagu Banyak Pihak

Menurutnya, keberadaan bullion bank ini akan membawa manfaat bagi berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri emas, serta memperkuat ekosistem emas nasional dari hulu ke hilir.  

“Ini kepentingan semua pihak. Manfaatnya dirasakan oleh semua, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, karyawan, masyarakat di sekitar kita, dan tentu juga masyarakat luas,” ujar Tony usai peluncuran Layanan Bank Emas di Jakarta, Rabu (26/2/2025).  

2. Bank Emas Kokohkan Rantai Pasok Industri

Bagi Freeport sendiri, keberadaan bank emas semakin mengokohkan rantai pasok industri emas di Indonesia. Tony menegaskan bahwa Freeport berperan di sektor hulu dengan memproduksi emas, kemudian menjualnya kepada PT Aneka Tambang (Antam), yang berperan dalam pengolahan dan distribusi emas di dalam negeri.  

“Kami dari hulu memproduksi emas, kemudian bekerjasama dengan Antam. Sebagian besar emas kami dijual ke Antam, bahkan bisa mencapai 30 ton atau lebih. Sekarang, dengan adanya retail seperti BSI, Pegadaian, dan BRI, ekosistem emas nasional sudah terbentuk dari hulu hingga hilir,” jelasnya.  

 

3. Tinggi Animo Masyarakat

Tony menambahkan bahwa tingginya animo masyarakat terhadap emas telah terbukti dengan kapasitas penyimpanan Pegadaian yang terus meningkat hingga ratusan ton. Dengan kehadiran bank emas, peredaran emas di dalam negeri akan semakin besar, yang pada akhirnya meningkatkan cadangan devisa Indonesia dalam bentuk emas. 

“Ini akan berdampak positif pada cadangan devisa Republik Indonesia dalam bentuk emas. Artinya, kita tidak perlu terlalu banyak melakukan impor emas seperti sebelumnya,” ujarnya.  

Selain itu, Tony juga mengungkapkan bahwa Freeport telah memulai produksi emas di smelter Gresik sejak 30 Desember 2024. Pengiriman pertama emas hasil smelting dilakukan pada 12 Februari 2025, dengan volume 125 kilogram yang dikirim ke Antam.  

“Tahun ini, kami perkirakan produksi dari smelter Gresik akan mencapai 24 hingga 28 ton, meskipun saat ini kami masih mengandalkan lumpur anoda dari PT Smelting. Smelter baru kami sendiri baru akan mulai berproduksi penuh pada Juni 2025,” katanya.  

Dengan adanya bank emas dan meningkatnya produksi emas domestik, Indonesia semakin siap untuk mengurangi ketergantungan pada impor emas dan memperkuat cadangan emas nasional. “Ini langkah maju bagi industri emas Indonesia, dan Freeport siap mendukung ekosistem ini dari hulu hingga hilir,” tutup Tony.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement